JAKARTA – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi, atau dikenal sebagai Titiek Soeharto menyoroti keberadaan gudang Bulog yang dekat dengan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sandubaya di Kota Mataram. Rombongan Komisi IV meninjau langsung gudang Bulog yang berada di wilayah Sandubaya, Kota Mataram, Selasa (11/11/2025) kemarin.
Titiek menyebutkan bahwa gudang Bulog yang dibangun di era Presiden Soeharto tersebut dalam kondisi bagus dan masih kokoh.
Namun, lokasi gudang Bulog tersebut berada di dekat TPS.
“TPS itu kita masuk saja baunya sudah menyengat. Ini kan kurang higienis untuk beras yang disimpan di situ, sementara beras itu nanti akan dikonsumsi masyarakat NTB,” kata Titiek di Kantor Gubernur NTB, dikutip Bergelora.com di Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Titiek meminta kepada Pemda NTB untuk memperhatikan permasalahan tersebut, termasuk kemungkinan memindahkan lokasi TPS ke tempat lain.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Mataram untuk mencari solusi terbaik terhadap TPS Sandubaya.
“Iya, sudah lama dan kami sudah berulang kali bersurat ke pemerintah kota. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada solusi terbaik untuk pengalihan tempat pembuangan sampah,” kata Mara dalam konfirmasi terpisah.
Menurut Mara, kondisi ini berpengaruh terhadap kualitas beras yang disimpan di dalam gudang Bulog.
Selain itu, pihaknya harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan guna mencegah hama.
“Kita terpengaruh ke kualitas berasnya. Yang tadinya perawatan sekali empat bulan, dengan adanya TPS di sebelah itu, satu bisa baunya, kedua terhadap hama yang makin cepat,” kata Mara.
Jika biasanya perawatan dilakukan empat bulan sekali, dengan adanya TPS ini, perawatan harus dilakukan dua bulan sekali.
“Perawatan tetap kami lakukan, yang tadinya sekali empat bulan ini, dengan adanya itu jadi sekali dua bulan. Jadi, lebih biayanya lebih tinggi lagi,” kata Mara.
Saat ini, volume sampah di TPS Sandubaya semakin banyak.
Mara mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung lama, lebih dari lima tahun.
“Kita sudah bersurat juga di awal tahun. Mudah-mudahan ada solusi pengalihannya ke mana,” ucap Mara. (Enrico N. Abdielli)

