JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meninjau posko pengungsian korban banjir dan longsor di Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh. Prabowo berbincang dengan korban di posko.
Prabowo tiba di posko Minggu (7/12/2025), pukul 12.20 WIB. Prabowo langsung mendatangi warga yang berada di posko.
Prabowo tampak mencium kening anak kecil yang sedang berada di gendongan ibunya. Prabowo juga mendengarkan curhatan masyarakat.
“Sudah diambil sungai Pak rumah saya. Tidak ada lagi Pak rumah,” kata seorang korban banjir sambil menangis.
Prabowo tampak mendengarkan cerita para masyarakat terdampak banjir. Para warga yang berada di tenda pengungsian antusias bersalaman dengan Prabowo.
Makan Bareng Pengungsi
Prabowo juga mengecek dapur umum posko. Setelah berbincang dengan warga, Prabowo sempat makan bersama warga.
“Makan pakai ikan tongkol,” kata Prabowo.
Ini merupakan kedua kalinya Prabowo ke Aceh untuk mengecek dampak bencana. Pada 1 Desember lalu, Prabowo meninjau Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

Keoada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Presiden Prabowo Subianto meninjau lokasi pengungsian korban banjir dan longsor di Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh. Prabowo tampak makan bareng pengungsi bencana di tenda..
Prabowo Hapus Utang KUR Petani Terdampak Bencana
Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan akan menghapus utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani yang lahannya terdampak bencana hidrometeorologi di Pulau Sumatra.
Prabowo mengatakan hal tersebut di sela kunjungan kerja meninjau kondisi infrastruktur yang rusak di Kabupaten Bireuen, Aceh pascaterjangan bencana banjir dan longsor di Sumatra.
Dia mengaku dari pantauannya, banyak sawah-sawah hingga lahan pertanian rusak dan bendungan jebol akibat diterjang bencana hidrometeorologi yakni banjir hingga longsor akhir November lalu. Untuk itu ia berharap petani yang lahannya terdampak bencana tidak perlu khawatir soal utang-utang KUR.
“Kemudian utang-utang KUR, karena ini keadaan alam, kita akan hapus. Jadi petani jangan khawatir enggak bisa kembalikan utang, karena ini bukan kelalaian, tapi keadaan terpaksa,” kata Prabowo, Minggu (7/12).
Lalu untuk lahan pertanian dan sawah-sawah yang rusak, kata Prabowo, pemerintah akan merehabilitasi dan akan dibantu untuk diperbaiki setelah keadaan darurat ini membaik.
“Sawah-sawah yang rusak akan kita rehabilitasi dan sudah dilaporkan ke saya, petani-petani tak usah khawatir yang sawah nya rusak kita akan bantu memperbaiki,” katanya.
Prabowo juga memastikan pasokan pangan akan terus didatangkan ke Aceh dengan bantuan seluruh instansi.
Dari data posko tanggap darurat bencana Aceh Minggu (7/12) sawah warga yang terdampak banjir dan longsor seluas 65.105 hektar sementara kebun seluas 14.741 hektare.
Update Bencana Sumatra: 914 Orang Meninggal, 389 Masih Hilang

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilapoirkan, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menyampaikan pembaruan data korban bencana banjir dan longsor di Sumatra. Informasi terbaru ini dirilis dalam konferensi pers langsung bertajuk Update Penanganan Bencana Banjir dan Longsor Di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada Sabtu (6/12/2025) sore, pukul 17.00 WIB.
Jumlah korban tewas akibat bencana alam di tiga provinsi di Pulau Sumatra ini telah mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan. Abdul Muhari menyampaikan secara langsung rincian data korban tewas dan hilang dalam siaran yang disaksikan secara daring.
“Total korban meninggal dunia per hari ini, Jumat 6 Desember 2025, telah mencapai 914 jiwa dari tiga provinsi terdampak,” ungkap Abdul Muhari, Ph.D.
“Selain itu, kami juga masih mencatat sebanyak 389 orang yang hingga kini masih dinyatakan hilang dan terus dilakukan pencarian,” tambahnya.
Secara rinci, Provinsi Aceh mencatatkan jumlah korban tewas tertinggi dengan 359 jiwa yang dikonfirmasi meninggal dunia. Sementara itu, korban tewas di Sumatra Utara (Sumut) juga menyentuh angka yang tinggi, yakni 329 jiwa.
Adapun di Sumatra Barat (Sumbar), tim evakuasi memastikan 226 orang telah kehilangan nyawa akibat dampak banjir dan longsor yang parah.
Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan oleh tim gabungan di berbagai lokasi yang terdampak, mengingat masih tingginya jumlah orang hilang. (Web Warouw

