Kamis, 30 Oktober 2025

LANGSUNG KE DAPUR SEKOLAH GAK..? BGN Batasi Dapur MBG Maksimal Siapkan 3.000 Porsi Per Hari

JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) membatasi kapasitas porsi makanan harian yang disiapkan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jumlahnya tidak boleh lebih dari 3.000 porsi per hari.

Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk Program MBG Tahun Anggaran 2025. Di dalamnya dijelaskan bahwa setiap SPPG secara standar dirancang untuk melayani hingga 2.500 porsi makanan bergizi per hari.

Rinciannya, maksimal 2.000 porsi untuk peserta didik (anak sekolah) dan 500 porsi untuk kelompok non-peserta didik atau kelompok 3B yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita. Meski demikian, kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga maksimal 3.000 porsi per hari jika SPPG memiliki tenaga juru masak yang kompeten dan bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Standar 2.500 porsi per hari dibuat agar setiap SPPG dapat menjaga kualitas pelayanan mulai dari proses pengolahan, penyajian, hingga distribusi makanan kepada penerima manfaat. Namun apabila SPPG memiliki tenaga juru masak yang kompeten dan bersertifikat dari BNSP, kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga maksimal 3.000 porsi per hari,” ujar Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Nanik menekankan bahwa kuota hingga 3.000 porsi per hari hanya dapat dilakukan apabila SPPG telah memenuhi persyaratan khusus sumber daya manusia (SDM), termasuk keberadaan juru masak bersertifikat melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Idealnya komposisi maksimal tetap 2.500 porsi per hari (2.000 porsi untuk peserta didik dan 500 porsi untuk kelompok 3B).

Menurut Nanik, kebijakan ini bukan sekadar batas angka, melainkan juga mekanisme pengendalian agar setiap dapur layanan MBG tetap beroperasi sesuai kemampuan fasilitas dan tenaga yang tersedia.

“Kami ingin memastikan bahwa peningkatan kapasitas tidak mengorbankan kualitas gizi dan keamanan pangan. Karena prinsip utama program ini adalah memberi makanan bergizi, aman dan tepat sasaran,” ujarnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru