JAKARTA- Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief mengecam Karni Ilyas dari TV One yang ikut menyebarkan foto-foto penangkapan Andi Arief beberapa waktu lalu di Jakarta. Andi Arief menegaskan dirinya akan membuat perhitungan dengan Karni Ilyas dalam waktu dekat. Hal ini disampaikannya kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (10/3) dan ditwit di akunnya, @AndiArief_
“Ini tuit Saya sebagai protes buat Bang Karni Ilyas dan TV ONE. Ketimbang bang @karniilyas menghabisi saya secara kejam melalui foto2 yg saya tidak bisa klarifikasi, lebih baik angkat isu Shambar. Persoalan bang Karni menghabisi saya lewat tayangan foto, pada waktunya saya akan melakukan perhitungan,” tegasnya.
Ia menegasakan Karni Ilyas bahwa sebagai wartawan senior telah berbuat abai dan sesuka hati menyebarkan foto-foto yang menyudutkan dirinya.
“Saya tahu bang @karniilyas salah satu yang terlibat menghabisi saya dengan mengutus reporter TV One ke bareskrim dir 4 senin pk10.00 WiB untuk kemudian menyebarka sesuka hati foto-foto yang benar2 menyudutkan saya. Saya bukan tersangka bang Karni. Abang wartawan senior tapi abai,” ujarnya.
Andi Arief juga mengingatkan bahwa pihak kepolisian telah bekerja profesional dan hanya menyita uang Rp 20 ribu saat penangkapan dirinya.
“Polisi sudah bekerja profesional, tidak ada barang yang disita dari saya hingga sampai mabes polri, hanya uang dua puluh ribu yg disita. Sekali lagi bagaimana mungkin bang @karniilyas sembrono dan menyebar foto yang sudah merugikan saya. Saya tamu di kamar itu,” katanya.
Ia meminta Karni Ilyas dan TVOne meminta maaf pada dirinya dihadapan publik agar tidak perlu memperpanjang persoalan ini.
“Saya berharap bang @karniilyas dan TV one yang sudah menjadi algojo dalam menghabisi saya meminta maaf, sekali lagi saya hanya terperiksa seperti yang dikemukakan ka bareskrim,” katanya.
Andi Arief menjelaskan bahwa dirinya sudah dikeluarkan oleh pihak kepolisian karena tidak terbukti bersalah, 2 jam sebelum acara ILC 5 Maret lalu.
“Saya bahkan dikeluarkan polisi karena tidak terbukti 2 jam sebelum acara ILC 5 maret. Namun bang Karni dan sejumlah pembicara melanjutkan acara yang mengadili saya. Come on, bagaiman itu bisa terjadi. Bang Karni menghajar orang yg secara hukum tidak bersalah,” katanya.
Ia menegaskan bahwa selama ini dirinya mendukung kebebasan pers namun jangan sampai mengesampingkan fakta hukum yang sedang diproses oleh pihak kepolisian.
“Saya menghargai kebebasan pers, gak perlu ragu soal itu. Tapi mengesampingkan fakta hukum bahwa saya bukan tersangka menjadi bulan-bulanan berita yang mengganggu, itu bukan tujuan kebebasan pers,” ujarnya.
Ia mengingatkan Karni Ilyas bahwa Polisi memiliki hak penyelidikan, yang harus dihormati dan tidak diintervensi oleh pihak manapun, termasuk oleh media massa. Karni Ilyas dan TV One menurutnya telah melakukan skandal dengan menyebarkan dokumen yang masih dalam proses penyelidikan.
“Polisi memang punya hak penyelidikan dan sebagainya, selama masa itu tidak ada hak media untuk menyebarkan material apapun apalagi menghakimi. Ini standar dasar penyelidikan dan pemberitaan media. Saya tidak bermaksud menggurui. Ini masuk skandal pers lho bang Karni,” katanya.
Andi Arief mengingatkan bahwa Karni Ilyas dan TV One bisa dikenakan pasal pelanggaran Undang –Undang ITE karena mencemarkan dan merugikan dirinya.
“UU ITE bahkan menyebut siapapun bisa dipidana jika menyebarkan material yang bukan haknya dari offline ke online yang bisa mencemarkan atau merugikan orang. Bang Karni tahu kerugian immaterial saya dan keluarga?” ujarnya
Sekali lagi Andir Arief menuntut Karni Ilyas dan TV One bertanggung jawab atas penyebaran dokumen-dokumen yang merugikan diri dan keluarganya.
“Saya berharap bang karni yang sudah memulai ini menjadi “bara” untuk menjadi bagian memadamkannya. Saya bukan kriminal dan persepsi buruk tentang foto2 yang dimuat sudah meluas. Termasuk dilakukan media lain. Terima kasih,” katanya dalam twitter. (Web Warouw)

