Jumat, 4 Juli 2025

MAKIN SADIS AJA NIH…! 45.000 Sipil Ukraina Nyaris Alami Hal Mengerikan, Rusia Bongkar Upaya Zelensky Ledakan Bendungan

MAKIN SADIS AJA NIH…! 45.000 Sipil Ukraina Nyaris Alami Hal Mengerikan, Rusia Bongkar Upaya Zelensky Ledakan Bendungan

JAKARTA – Upaya untuk membom bendungan terendus, hingga rencana mengerikan yang bisa mengancam 45.000 sipil Ukraina bisa digagalkan.

Isu beredar di media Rusia, Sputnik News, jika militer Ukraina menyiapkan propaganda dan aksi pemboman sebuah bendungan.

Jika bendungan tersebut benar-benar diledakan, maka sekitar 45.000 sipil Ukraina terancam jiwanya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta, dilaporkan, bendungan yang berada Kota Marganets merupakan satu di antara yang terbesar, sehingga jika dihancurkan dampaknya bisa mematikan.

Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan bahwa jika bendungan diledakkan, Kota Marganets, serta sejumlah pemukiman terdekat dengan total populasi lebih dari 45.000 orang, akan berada di zona kemungkinan banjir dan tenggelam.

“Bendungan reservoir Nikolaevsky di kota Marganets, wilayah Dnepropetrovsk, ditambang oleh militan Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Dalam serentetan pemantauan yang dilakukan pihak Rusia, para militan berencana meledakkannya.

Siasat propaganda yang disiapkan adalah akan melempar tuduhan pembantaian pada pasukan Rusia atas bencana itu.

Menurut Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Federasi Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev rencana biadab itu terendus, dan langsung dilakukan upaya penggagalan.

Mizintsev memperingatkan bahwa ledakan di bendungan dapat memicu banjir besar yang berpotensi mempengaruhi lebih dari 45.000 orang.

Selain bisa menenggelamkan puluhan ribu orang, juga akan berdampak pada kekurangan air, dan berikutnya akan memberikan pukulan pada pasokan vital.

Lebih dari itu, peledakan juga bisa menyebabkan penurunan tajam dalam kesehatan dan penyebaran penyakit menular di wilayah Nikopol.

Jenderal mencatat bahwa situasinya diperparah oleh kurangnya akses ke perawatan medis dan kekurangan obat-obatan, termasuk yang menyelamatkan jiwa.

Menurut Mizintsev, ini adalah bukti perlakuan tidak manusiawi Ukraina terhadap rakyatnya sendiri. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru