Selasa, 7 Oktober 2025

MANTAAAP…! Hilmar Farid: STEAM Akan Jadi Garda Depan Kebudayaan Kaum Muda

Pembukaan Kemah Budaya Kaum Muda di Candi Prambanan. (Ist)

PRAMBANAN- Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid menjelaskan bahwa Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) di Prambanan adalah menjadi ruang inkubator yang mendorong lahirnya, berbagai purwarupa (prototype) dan inisiatif sosial untuk memperkuat upaya pemajuan kebudayaan di berbagai daerah.

“Upaya pemajuan kebudayaan ini akan berbasis interaksi kreatif antar kaum muda sebagai garda-depan (avant-garde) dengan menggunakan pendekatan terpadu di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics),” jelasnya di Candi Prambanan, Minggu (21/7) malam.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, para peserta diminta mencari inovasi dan solusi dari permasalahan yang ada di pokok pikiran kebudayaan daerah, dari situ bisa muncul beberapa ide yang mencerminkan pembacaan mereka terhadap pokok pikiran kebudayaan daerahnya.

“Misalnya saja isu di satu daerah adalah kesenian yang yang hampir punah. Nah, dari pokok pikiran kebudayaan daerah mereka temukan agar kesenian tersebut bertahan maka mereka menemukan solusi untuk menumbuhkan pegiat budayanya,” kata Hilmar.

Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid. (Ist)

Menurut Hilmar, ide-ide dari kelompok-kelompok yang mengikuti Kemah Budaya Kaum Muda adalah ide yang matang karena telah melalui seleksi dan pendampingan dari fasilitator.

Tim fasilitator KBKM bertugas untuk mendorong diskusi yang produktif dalam kelompok agar kelompok berhasil menyusun proposal kelompok, memberi inspirasi dan perspektif baru dalam upaya pemecahan tantangan pemajuan kebudayaan.

Melalui, bentuk-bentuk purwarupa atau aktivasi inisiatif sosial tertentu, menjalankan manajemen proyek dengan membantu kelompok membagi kerja, serta bekerja dalam tenggat waktu dengan capaian yang jelas.

“Harapan kami mereka mendapat ide yang sangat solid. Kemudian 12 yang terpilih akan difasilitasi untuk bertemu para pemangku kepentingan untuk mewujudkan ide-ide tersebut,” kata dia.

Hilmar Farid mengungkapkan Kemah Budaya Kaum Muda merupakan tindak lanjut Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) Tahun 2018.

“Kita lihat di dalam Kongres Kebudayaan itu minat dan keterlibatan anak muda sangat besar. Sayangnya, di kongres itu, anak muda yang berbicara masih terbatas,” kata Himar.

Forum Inspirasi

Pada hari kedua  Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM), Senin (21/2) di Prambanan untuk menginspirasi para peserta dalam mengembangkan ide-ide mereka di KBKM 2019, sore hingga malam harinya diselenggarakan Forum Inspirasi oleh Irendra Radjawali dan Biyanto Rebin dari Wikimedia.

Dalam forum ini para peserta diajak untuk mengeksplorasi lebih jauh kearifan-kearifan yang berada di daerahnya masing-masing, guna dikembangkan dan menjadi sumbangsih dari Indonesia kepada dunia.

KBKM 2019 diikuti oleh 561 peserta yang tergabung dalam 132 kelompok dari 28 provinsi di Indonesia. Terdapat empat kelompok besar dalam KBKM 2019 yang mewakili ide besar yang diharapkan dapat diwujudkan sebagai solusi atas tantangan dalam pemajuan kebudayaan, yakni: Purwarupa Aplikasi (46 kelompok), Purwarupa Fisik (31 kelompok), Aktivasi Kajian (25 kelompok), dan Aktivasi Kegiatan (31 kelompok).

Sebelumnya, para peserta mengikuti kegiatan Kelas Paralel yang terbagi menjadi 35 kelas. Setiap Kelas Paralel didampingi oleh 1 orang fasilitator. Selama mengikuti sesi ini para peserta mendapatkan masukan dan pengembangan dalam mempresentasikan ide mereka kepada khalayak. Para peserta dituntun oleh para fasilitator untuk menyampaikan ide mereka dengan cara yang berbeda dengan peserta lainnya. (Windarti)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru