JAYAPURA – Konselor Pertama Bidang Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Polandia, untuk Indonesia di Jakarta, Romuald Morawski mengaku dirinya merupakan penggemar konsumsi kopi asal Papua. Untuk itu dirinya berharap produksi kopi di Papua dapat diekspor juga ke negara Polandia.
“Kami sangat menyukai kopi Papua karena kualitasnya yang bagus, sehingga jika boleh dapat diekspor ke Polandia,”sarannya.
Seperti diketahui Konselor Pertama Bidang Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Polandia untuk Indonesia di Jakarta kemarin melakukan kunjungan resmi ke Provinsi Papua, Selasa (9/2) yang diterima oleh Asisten bidang Umum – Sekda Papua, Rosina Upessy mewakili Gubernur Papua Lukas Enembe. Konselor Pertama Romuald Morawski merupakan Kepala Bidang Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi, usai bertemu dengan Asisten bidang Umum mengatakan kunjungannya ke Tanah Papua adalah yang pertama kali dilakukan oleh pihak Kedutaan Besar Republik Polandia.
“Tujuan kunjungan ini adalah untuk mendorong kerja sama antara Polandia dan Papua, khususnya di bidang pertambangan-migas, energi terbarukan, pemrosesan makanan-minuman, sistem telekomunikasi dan mesin untuk produksi,” terangnya.
Romuald menjelaskan selain itu juga mereka menawarkan kerja sama di bidang pengelolaan air serta limbah, pemanfaatan sampah, teknologi pelabuhan, bandara dan perlistrikan.
“Masih ada tawaran kerja sama di bidang peralatan kesehatan, termasuk rumah sakit-kamar operasi bergerak (mobile/portable) juga kelautan/perikanan termasuk galangan kapal, cargo, tanker dan peralatan untuk kapal nelayan,” akunya.
Khusus untuk di sektor makanan dan minuman, produk andalan ekspor Polandia diantaranya buah dan jus, coklat, madu, daging serta produk susu seperti milk powder dan whey.
“Kunjungan ke Papua ini juga upaya dalam menindaklanjuti kesepakatan yang terjalin pada Konferensi Masyarakat Ekonomi ASEAN di Warsawa, di mana Polandia memprioritaskan kerja sama dengan Indonesia,” katanya.
Selain itu juga pihaknya juga tertarik untuk mendapatkan informasi mengenai tender infrastruktur yang akan diselenggarakan di Papua.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kunjungan Konselor Polandia pada hari Selasa (9/2) kemarin yang menawarkan berbagai kerja sama di berbagai bidang.
Asisten Bidang Umum Sekda Provinsi Papua Rosina Upessy, kepada wartawan mengatakan kunjungan konsulat yang mewakili Kedutaan Besar Polandia untuk Indonesia ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi pihaknya.
“Pemerintah Polandia sangat mau untuk membangun di Papua dan itu hampir di semua bidang, yang penting sifatnya investasi entah mau di bidang pendidikan, perikanan kelautan, bidang perdagangan dan semua yang bersifat investasi,” kata Rosina.
Bahkan kerjasama ini juga sampai kepada pariwisata dan kebudayaan. Polandia sangat ingin bekerjasama dengan Pemprov Papua dan siap untuk mempromosikan Bumi Cenderawasih.
“Untuk mendukung hal tersebut, kita juga harus aktif dalam hal memberikan data dan informasi lengkap tentang Papua supaya Bumi Cenderawasih bisa diperkenalkan di luar negeri,” ujarnya.
Selain itu juga Pemerintah Polandia juga menyanggupi untuk memenuhi semua kebutuhan dalam rangka membangun Papua di semua bidang asal ada kerja sama antara kedua negara.
“Kalau kami lihat ini apa yang disampaikan oleh konsulat semua sangat menjamin Papua dalam program-program pembangunan ke depan, sehingga jika dapat bekerjasama dengan Polandia itu lebih baik lagi,” kata Asisten Sekda Papua, Rosina Upessy lagi.
Sementara untuk mendorong perkembangan komoditas kopi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua juga terus mendorong produksi komoditi kopi di wilayahnya dengan perluasan areal penanaman, melakukan intensifikasi dan rehabilitasi lahannya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua Jhon Nahumury, mengatakan pihaknya menargetkan tahun ini akan dibangun pabrik kopi di wilayah Lapago yakni di Kabupaten Jayawijaya dan wilayah Mepago tepatnya di Kabupaten Dogiyai.
“Dimana untuk pabrik kopi di Kabupaten Dogiyai rencananya berskala kecil atau hanya berupa industri rumah tangga,” katanya.
Jhon menjelaskan setelah pembangunan pabrik kopi di Dogiyai, maka selanjutnya target mendirikan bangunan yang sama di wilayah Lapago Jayawijaya.
Perluasan areal perkebunan kopi, tidak hanya fokus di kabupaten di mana pabrik itu didirikan, tetapi juga akan didorong di kabupaten lainnnya yang masuk dalam wilayah Lapago maupun Mepago. (Yohana)