JAKARTA- Dua hari terakhir ini jagad maya diramaikan perseteruan Ketua Pospera Adian Napitupulu dan Pendamping Ahli Teman Ahok I Gusti Putu Artha. Ini berawal dari bocornya obrolan Putu dan kawannya di WhatsApp (WA) Grup Visi Missi Bali — sebuah grup aktifis pergerakan di Bali. Di WA itu ada pernyataan Putu mengenai “soft landing” dan “Statemen Adian Napitupulu benar semua”. Pernyataan ini menjadi perbincangan hangat di jagat sosmed seperti @nakulabrahma yg memiliki 102 ribu lebih pengikut dan @kabinethijau yg memiliki 15 ribu lebih pengikut di jagad maya.
Putu dituding membenarkan beberapa pernyataan Adian Napitupulu yang meragukan validitas 1 juta KTP, keraguan keuntungan jualan merchandise yang mencapai Rp 6,5 Milyar dari modal Rp 500 juta hingga pernyataan Adian Napitupulu terkait relawan bayaran dan pengeluaran Teman Ahok yang bisa mencapai Rp 12 milyar. Adian Napitupulu pun dalam keterangan persnya meyakini Putu sedang membenarkan seluruh tudingannya selama ini terhadap Teman Ahok.
Adu Domba
Terhadap fakta tersebut, Putu Artha dihubungi di Jakarta memberi tanggapan dingin saja. “Mereka mau adu domba saya dengan relawan Ahok,” katanya datar kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (22/7)
Ia mengakui dua kalimat yang beredar memang statemennya. Namun WA yang beredar sudah direkayasa pihak tak bertanggung jawab karena ada bagian yang terpotong.
Putu menjelaskan, konteks pembicaraan soal analisis apakah Ahok akan maju via independen atau parpol.
“Soft landing dalam WA itu bermakna jika toh Ahok masuk via parpol pasti akan mengajak Teman Ahok bicara agar tidak kecewa dan blunder. Saya tidak dalam posisi di WA memastikan dan tahu bahwa Ahok akan maju via jalur mana,” tegas lelaki kelahiran Singaraja Bali ini.
Sedangkan, konteks “statemen Adian Napitupulu benar semua” adalah dalam kaitan penilaian Adian bahwa Ahok sangat besar ke parpol. Bukan dalam konteks kinerja Teman Ahok.
“Di seluruh dialog WA saya tak ada menilai kinerja Teman Ahok atau membahas penilaian Adian terhadap Teman Ahok. Murni konteks kalimat itu respons saya yang sepakat atas penilaian Adian bahwa kecenderungan Ahok via parpol,” ujar bapak berputra tiga ini.
Putu membeberkan fakta, dialog WA yang bocor terjadi 17 Juni sedangkan isu soal Pospera versus Teman Ahok dan pendapat tajam Adian yang baru muncul 22 Juni dan setelahnya.
“Di mana logikanya jika Adian menuduh saya dengan pernyataan 17 Juni membenarkan pandangannya yang muncul setelah 22 Juni? ” ujarnya.
Jadi, lanjut Putu, jika ada yang mengaitkan pernyataan saya soal “statemen adian napitupulu benar semua” seolah-olah saya membenarkan penilaian Adian soal kinerja pengumpulan KTP oleh Teman Ahok adalah tidak berdasar, fitnah dan mengadu domba saya dengan Teman Ahok, relawan dan pendukung Ahok. (Web Warouw)