PONTIANAK- Bandar Udara (Bandara) Supadio, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, resmi dilengkapi alat utama sistem senjata (Alutsista) penangkis udara, Oerlikon Skyshield MK2, buatan Swiss dan dipasang pada empat sudut strategis, Selasa (10/11).
“Oerlikon Skyshield MK2 dioperasikan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 473 Paskhas, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara,” kata Marsekal Pertama TNI Tatang Herlyansyah, Selasa (10/11).
Menurut Tatang, Provinsi Kalimantan Barat, berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia, membutuhkan alutsista canggih Oerlikon Skyshield MK2, produksi Swiss Oerlikon Contraves Rheinmetall.
Tatang menuturkan, Skyshield 35 MK-2 (Skyshield Gun Missile) untuk memenuhi kebutuhan Paskhasau melengkapi satuan jajaran sebagai senjata pertahanan udara yang akan dioperasikan oleh Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas.
Skyshield Gun Missile merupakan sistem pertahanan udara titik (Short Range Air Defence/ SHORAD) mempunyai jangkauan peluru sejauh 4.000 meter dengan kecepatan 1000 peluru/menit, dan jarak kecepatan amunisi rata-rata 1050 meter/detik, sedangkan maksimal magazen sebanyak 252 butir.
Sky Gun Misille memiliki amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur menjadi 202 butir dan membentuk semacam perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles)setelah 4 detik ditembakan, sehingga kemungkinan target lolos dari sasaran peluru hanya 10%.
Satu Firing Unit (FU) Skyshield Gun Misille terdiri dari dua unit meriam revolver kaliber 35 mm (1,38 inci), satu sistem sensor pengendali/radar dan pos komando secara terpisah, juga dilengkapi dengan dua rudal darat ke udara jenis Chiron buatan Korea Selatan yang sudah terintegrasi dengan Skyshield Gun Sistem sehingga membuat jangkauan radar lebih luas dan efektif, sehingga sekaligus mengembangkan pertahanan titik menjadi pertahanan wilayah/area.
Diungkapkan Tatang, Skyshield Gun Missile dapat ditempatkan dimana saja sesuai kebutuhan dengan sistem mobail dengan menggunakan empat truk yang sudah dilengkapi dengan derek, masing-masing truk memuat satu Post Command, dua meriam revolver 35 mm dan satu sistem sensor kendali/radar, sedangkan Chiron dapat ditempatkan hingga sejauh 5 km dari Post Command (Jimmy Kiroyan)