Jumat, 4 Juli 2025

Mantap…! Tanpa Pendidikan Seks, Kekerasan Seksual Di Lampung Tinggi

Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Siti Nurlaila, SH (Ist)

JAKARTA- Pendidikan seks usia dini sangat penting untuk mencegah meningkatnya kekerasan seksual pada perempuan. Demikian mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Siti Nurlaila, SH menyoroti tingginya angka kekerasan seksual di Provinsi Lampung.

“Polisi sudah lumayan bagus dalam melakukan penanganan kasus-kasus kekerasan seksual dan layak mendapatkan apresiasi. Hanya pada pencegahannya yang lemah. Pendidikan seksual sejak dini sebenarnya bisa menjadi langkah pencegahan yang strategis,” ujarnya kepada media di Jakarta, Selasa (30/1).

Menurutnya, yang harus segera dilakukan pemerintah adalah melalui sekolah-sekolah memberikan pendidikan seksual sejak dini kepada anak.

“Tentu dengan materi dan metode yang harus disesuaikan dengan usia. Ini merupakan keniscayaan. Tidak bisa lagi kita mengatakan ini tabu  untuk didiskusikan. Sehingga anak paham apa yang harus dihindari, apa yang boleh dan tidak boleh,” katanya.

Untuk itu pemerintah provinsi perlu melibatkan berbagai organisasi perempuan, khususnya PKK dengan program Dasa Wisma yang bisa dikembangkan untuk melakukan pencegahan melalui berbagai penyuluhan dan sekaligus pemantauan.

“Masyarakat diberi pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya memberi support kepada korban,” katanya.

Mantan anggota gerakan perempuan, Tjut Nyak Dien ini menekankan, pendidikan seksual sejak dini merupakan keniscayaan agar anak punya pengetahuan yang cukup untuk menjaga tubuhnya dari berbagai kejahatan seksual yang mengancamnya.

Incest Tiap Tahun

Menurutnya, persoalan yang dihadapi di Lampung adalah pendidikan seksual, kesehatan reproduksi dan pengenalan fungsi tubuh seringkali dianggap tabu. Relasi sub-ordinasi laki-laki terhadap perempuan, orang dewasa terhadap anak menjadi penyumbang terbesar penyebab terjadinya kekerasan.

“Yang unik di Lampung adalah hampir setiap tahun terdapat kasus incest (perkosaan yang dilakukan oleh keluarga sedarah-red). Pada 2014 ada 15 kasus incest , dan pada 2013 ada 10 kasus incest,” ujar Siti Nurlaila yang berprofesi sebagai advokat ini.

Ia mengingatkan, perempuan dan anak berpotensi menjadi korban kekerasan seksual, karena dianggap sebagai kelompok yang lemah dan rentan.

“Kekerasan seksual juga dianggap sebagai aib sehingga korban cenderung untuk tidak melaporkan dan diam saja,” katanya.

Menurutnya, relasi kuasa laki-laki terhadap perempuan, orang dewasa terhadap anak juga menjadi penyebab. Selain itu juga seringkali anak-anak perempuan tidak paham dengan apa yg sedang terjadi pada dirinya.

“Pada beberapa kasus incest seringkali karena adanya dis-organisasi dalam keluarga,” katanya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, masyarakat mengharapkan pemerintahan baru di Provinsi Lampung akan lebih serius melakukan pencegahan kekerasan seksual pada kaum perempuan. Pilkada Lampung 2018 akan diikuti empat pasangan calon yang maju yaitu Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim,  Herman HN-Sutono, Mustafa-Jajuli dan gubernur petahana Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri. (Web/Salimah)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru