DAMASKUS- Keruntuhan kekuasaan Presiden Bashar Assad di Suriah disiarkan luas berbagai kantor Berita pro barat melaporkan warga ibu kota bersuka cita atas berakhirnya rezim Assad.
“Perasaan saya tak terlukiskan,” kata Omar Daher, seorang pengacara berusia 29 tahun kepada Associated Press.
“Setelah ketakutan yang dia (Assad) dan ayahnya ciptakan bagi kami selama bertahun-tahun, dan kepanikan serta teror yang saya alami, saya tidak dapat mempercayainya.”
Dikutip dari The Guardian, Daher mengatakan ayahnya dibunuh oleh pasukan keamanan dan saudaranya ditahan, nasibnya tidak diketahui. Assad “adalah seorang penjahat, seorang tiran, dan seekor anjing,” katanya.
Kerumunan warga Suriah berkumpul untuk merayakan di alun-alun pusat Damaskus, meneriakkan slogan-slogan anti-Assad dan membunyikan klakson mobil. Di beberapa daerah, tembakan peringatan terdengar.
“Terkutuklah jiwanya dan jiwa seluruh keluarga Assad,” kata Ghazal al-Sharif, seorang warga yang bersuka ria di pusat Damaskus.
“Itu adalah doa setiap orang yang tertindas dan Tuhan mengabulkannya hari ini. Kami pikir kami tidak akan pernah melihatnya, tetapi syukurlah, kami melihatnya.”
White Helmets Umumkan Hari Bersejarah di Suriah
Pasukan pertahanan sipil White Helmets Suriah telah merilis pernyataan tentang kejadian luar biasa beberapa hari terakhir, tulis Faisal Ali dari Guardian.
“Matahari kebebasan terbit di atas rakyat Suriah… saat yang telah lama dinantikan selama bertahun-tahun… bahkan puluhan tahun… Suriah, tanah air mereka, tengah menulis sejarah hari ini,” kata kelompok itu dalam pernyataan video yang diunggah di X.
“Suriah berada di jalur menuju keadilan… hari ini adalah hari kerja dan pembangunan.”
Pemandangan Dari Damaskus
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Fajar mulai menyingsing di ibu kota Suriah, Damaskus, setelah serangkaian peristiwa luar biasa.Rekaman televisi menunjukkan pemberontak berseragam melepaskan tembakan peringatan ke langit, dan meneriakkan “Allah Akbar” beberapa jam setelah pemberontak Islam mengklaim menguasai kota tersebut, dan di tengah laporan bahwa Presiden Bashar al-Assad telah meninggalkan negara tersebut ke lokasi yang tidak diketahui.Di jalan orang-orang menaiki tank untuk bernyanyi dan berkumpul untuk merayakan.
Dalam akhir yang mengejutkan dari 50 tahun kekuasaan keluarga Assad, pemerintah Suriah tampaknya telah jatuh.
PM Suriah Mengatakan Pemerintah Siap “Mengulurkan Tangan” kepada Oposisi
Perdana Menteri Suriah Mohammed Ghazi Jalali mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa pemerintah siap untuk “mengulurkan tangannya” kepada oposisi dan menyerahkan fungsinya kepada pemerintah transisi.
“Saya berada di rumah saya dan saya belum pergi, dan ini karena saya adalah bagian dari negara ini,” kata Jalili, seperti dilansir Associated Press.
Ia mengatakan akan pergi ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaan di pagi hari dan meminta warga Suriah untuk tidak merusak properti publik.
Ia tidak menanggapi laporan bahwa Presiden Bashar Assad telah meninggalkan negara itu.
Tidak ada komentar langsung dari Uni Emirat Arab tentang keberadaan Assad. Keluarga Assad memiliki banyak aset real estat di Dubai.Diperbarui pada 04.12 GMT
Pemberontak di Suriah Umumkan Berakhirnya ‘Era Gelap’
Pemberontak di Suriah telah mengumumkan era baru di Suriah setelah 50 tahun kekuasaan Baath.
“Setelah 50 tahun penindasan di bawah kekuasaan Baath, dan 13 tahun kejahatan, tirani, dan pemindahan paksa… hari ini, 12-8-2024, kami umumkan berakhirnya periode gelap ini dan dimulainya era baru bagi Suriah.”
Komando Militer Suriah Memberi Tahu Para Perwira Bahwa Kekuasaan Assad Telah Berakhir
Komando militer Suriah telah memberi tahu para perwira bahwa kekuasaan Presiden Bashar al-Assad telah berakhir menyusul serangan kilat pemberontak, seorang perwira Suriah yang diberitahu tentang tindakan tersebut mengatakan kepada Reuters.
Assad dilaporkan terbang meninggalkan Damaskus pada hari Minggu menuju tujuan yang tidak diketahui, karena pemberontak mengatakan mereka telah memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda pengerahan tentara.
Pemberontak Suriah mengatakan Damaskus “sekarang bebas dari Assad”.
Sementara itu, Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali, mengatakan pada hari Minggu bahwa dia tetap di rumah dan siap mendukung kelangsungan pemerintahan.Di jalan-jalan ibu kota, ribuan orang yang mengendarai mobil dan berjalan kaki berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan “Kebebasan”, kata para saksi. (Web Warouw)
