KUPANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan saat ini pemerintah harus bisa mengubah pola pikir Dilayani menjadi Melayani untuk masyarakat. Hal ini ditegaskan Mendagri dalam sambutannya pada HUT Satpol PP ke-67 dan Satlinmas ke-55 di Kupang, NTT, belum lama ini.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupaya meningkatkan kualitas Satuan Polisi Pamong Praja melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Rokan Hulu, Provinsi Riau yang akan direncanakan pada bulan Mei 2017. Dalam hal ini Kemendagri memutuskan untuk mengembangkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Satpol PP yang bertujuan agar kualitas anggota dapat terukur dan terarah.
Mendagri juga meminta Satpol PP untuk terus membuka ruang dan berdialog dengan masyarakat yang ada di daerah. Sehingga hal ini tentu meninggalkan pola pikir dilayani.
“Pola pikir Satpol PP dalam menjalankan tugas harus sekali kedepankan dialog, ramah pada masyarakat, dan meninggalkan pola pikir dilayani,” ungkap Mendagri di Kupang.
Undang-Undang No 23 Tahun 2014 memberikan keleluasaan kepada daerah untuk membentuk Perda (Peraturan Daerah). Mendagri berharap Kepala Daerah mendukung pengembangan Pusdiklat Satpol PP ini dengan penyediaan anggaran dan kesiapan aparaturnya untuk dilatih dan dididik menjadi Polisi Pamong Praja yang handal,berwawasan luas,mampu menjalankan tugas dan kewajibannya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Mendagri turut menghimbau kepada segenap komponen pemerintahan untuk bersama sama menjalin kerja sama yang massif dan kondusif agar ancaman,gangguan ,hambatan,dan tantangan yang dapat memecah belah bangsa dapat teratasi. Serta Mendagri juga turut mengaspresiasi kinerja Kepolisian, BIN, dibantu dengan TNI dan Satpol PP yang telah mewujudkan ketertiban dan keamanan terkhusus pada pilkada serentak 2017 kemarin.
“Terima kasih saya sampaikan untuk Kepolisian, BIN,TNI serta Satpol PP menjaga suksesnya pilkada serentak, sehingga pada akhirnya meninggalkan pola pikir dari dilayani menjadi melayani” ungkap Mendagri. (Lambertus N.)