Sabtu, 12 Juli 2025

Mengejawantahkan Kembali Pancasila

M. Ridha Saleh (Ist)

Oleh: M. Ridha Saleh

Pancasila ramai digelorakan untuk menghadapi ancaman intoleransi dan terorisme. Walaupun hari kelahiran Pancasila sudah resmi dirayakan pada 1 Juni, namun masyarakat dan pemerintah masih terus antusias mengkampanyekan kesadaran berpancasila sambil belajar mengejawantahkan kembali Pancasila. Bergelora.com menerima dan menurunkan tulisan berjudul asli ‘Risalah Pancasila’ dari mantan komisioner Komnasham, M. Ridha Saleh (Redaksi)

Tiba-tiba banyak orang yang mensimbolisasi dirinya sebagai “pancasilais”, saya Indonesia, saya Pancasila, seakan akan Pancasila sudah tergerus oleh suatu prilaku politik dan menyimpang jauh dari dari nilai-nilai kebangsaan kita. Pada hal penyimpangan-penyimpangan Pancasila itu sepanjang hari kita saksikan bersumber dari elit politik kita.

Pancasila itu bukan industri baru, dimana kita harus membuatkan satu perusahaan sebagai wadah untuk mengemas sila-silanya menjadi sebuah produk lalu dipasarkan kemasyarakat, kalau begitu caranya, maka persoalanya bagaimana cara menjual pancasila dan bagaiman cara kita membeli Pancasila, justru ini yang kan menjadi ancaman.

Sudah cukup jauh kita berjalan dengan Pancasila, tapi mengapa Pancasila masih saja menjadi tameng kita untuk melawan ancaman terhadap kebinekaan kita, lalu apakah benar penyimpangan-penyimpangan terhadap lima sila itu karena disebabkan oleh kita tidak lagi pernah mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sipil, politik dan ekonomi, sosial, budaya kita.

Sebenarnya dimana sumber dari keretakan kita berpancasila, keretakan kita berpancasila itu terletak pada sistim negara kita yang diduga sudah menyimpang jauh dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

Sebagai dasar negara, Pancasila sering juga disebut dengan dasar falsafah negara (dasar filsafat negara atau philosophische grondslag) dari negara, ideologi negara (staatsidee). Dalam hal tersebut Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain ialah Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara untuk terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.

“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Nalai-nilai Pancasila itu jelas dititik beratkan pada penyelenggaraan pemerintahan yang kemudian ternyatakan dalam kehidupan kerakyatan, jadi dengan kata lain Pancasila itu adalah dasar dari sebuah sistim bernegara, bukan bersifat individualistik, pancasilais itu adalah dasar dari sebuah sistim negara, bukan orang-perorang.

Terlalu rendah Pancasila jika ada suatu organisasi yang intoleran lalu kita sebut mereka tidak pancasilais, intoleran itu adalah kriminal dan harus ditindak sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara ini, justru yang tidak pancasilais itu kalau pemerintah tidak menindak tegas kelompok yang diduga intoleran.

Pancasila itu harus tersurat dan tersirat dalam setiap kebijakan yang menyangkut hajad hidup orang banyak, pancasila itu tidak hanya kebebasan sipil politik, tapi juga menekankan keadilan ekonomi sosial dan budaya, dan itulah yang dominan dari masalah Pancasila kita saat ini.

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru