Sabtu, 23 Agustus 2025

MENTEROR MASYARAKAT…! Ade Armando Dikeroyok, BNPT: Pelaku Terkena Virus Takfiri dan Pola Pikir Radikal

JAKARTA — Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ahmad Nurwakhid mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap pegiat media sosial, Ade Armando saat unjuk rasa di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senin (11/4/2022).

Dia menyebut, kekerasan dan anarkisme di ruang publik bukan cara masyarakat yang beradab, tetapi ciri kelompok ekstremisme yang prokekerasan.

“Kekerasan dalam bentuk dan atas nama apapun bukan cerminan sikap dan warisan leluhur bangsa ini, serta nyata bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kami secara tegas mengutuk cara-cara barbar yang dipentaskan oleh sekelompok orang di ruang publik seperti ini,” kata Nurwakhid dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, adapun dalam video yang menampilkan kekerasan terhadap Ade Armando menjadi sorotan karena sejumlah pengeroyok dengan lantang mengucapkan kalimat tertentu.

“Kekerasan atas nama apapun, termasuk dengan cara membajak dan memanipulasi ajaran agama merupakan kejahatan yang harus dikecam dan dikutuk. Ini menjadi pelajaran bagi kita bersama,” jelasnya.

Menurut Nurwakhid, cara berpikir seperti itu memiliki kemiripan dengan pola pikir kelompok radikal terorisme. Mereka, lanjut fdia, selalu melegitimasi segala tindakan kekerasan yang dilakukan dengan mempolitisasi dan memanipulasi dalil agama.

Dari narasi yang diumbar, Nurwakhid menduga kuat para pelaku kekerasan terhadap Ade tersebut terpapar virus takfiri yang mudah mengkafirkan pihak yang berbeda dan menghalalkan darah yang dianggap kafir. Ia menjelaskan, pandangan takfiri merupakan salah satu karakteristik kelompok radikal terorisme selama ini.

“Kita sudah banyak belajar dari pengalaman kelompok teroris yang selalu membajak ajaran agama untuk tindakan kekerasan. Nampaknya, pola ini sudah mempengaruhi masyarakat yang dengan mudah membawa dalil-dalil agama untuk membanggakan tindakan anarkisme ruang publik,” tuturnya.

Di samping itu, Nurwakhid sangat menyesalkan anarkisme oleh sekelompok orang tersebut dilakukan di tengah aksi massa dan dalam nuansa ibadah bulan Suci Ramadan. Ia menilai, seharusnya umat Islam di bulan ini bisa menahan tidak hanya makan dan minum, tetapi mencegah dari segala tindakan keburukan, termasuk kekerasan.

“Ramadan ini mestinya harus dijadikan bulan untuk melakukan muhasabah dan pengendalian diri, bukan malah memuaskan diri dengan hawa nafsu dan tindakan kekerasan. Kita harus berkomitmen cara-cara kekerasan tidak bisa ditoleransi dan diberikan ruang di negeri ini”, ujar Nurwakhid.

Ade diketahui jadi korban pemukulan oleh sekelompok orang tak dikenal saat ikut dalam aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin. Ade langsung diamankan kepolisian setelah dikeroyok massa.

“Ya kita melihat tiba-tiba ada pemukulan di tengah kerumunan orang. Kita melihat di situ pemukulan yang cukup melukai korban, Ade Armando karena lukanya cukup parah. Bahkan, tadi terlihat celananya diturunkan sehingga dilakukan pertolongan oleh kepolisian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan di lokasi.

Bukan Mahasiswa

Polda Metro Jaya telah menetapkan enam orang tersangka kasus pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, di demo 11 April 2022. Dua tersangka di antaranya telah ditangkap, sementara empat tersangka lainnya masih diburu polisi.

Dari enam tersangka itu, salah satunya Abdul Latip, yang kini masih diburu polisi. Abdul Latip adalah warga Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan bukan seorang mahasiswa. Demo di DPR pada 11 April 2022 adalah demo mahasiswa.

Camat Tegalbuleud Antono menegaskan Abdul Latip bukan mahasiswa. Tiba-tiba saja Abdul Latif muncul di tengah massa aksi unjuk rasa dan ikut mengeroyok Ade Armando.

“Dia bukan mahasiswa, namun memang pernah ikut pesantren di daerah Jampang Kulon,” ujar Antono kepada detikJabar, Selasa (12/4).

Persekusi Ade Armando

Abdul Latip pamit kepada orang tuanya untuk pergi bekerja ke Jakarta, jauh hari sebelum demo 11 April 2022. Abdul Latip pergi ke Jakarta tidak sendirian bersama beberapa temannya naik motor.

“Dia berangkat dengan menggunakan sepeda motor ke Surade. Kemudian dari Surade langsung ke Jakarta beserta rekan-rekannya,” ujar Kapolsek Tegalbuleud AKP Deni Miharja, Selasa (12/4).

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Polda Metro Jaya sedang memburu Abdul Latip tersangka kasus penganiayaan terhadap Ade Armando saat demonstrasi 11 April di depan gedung DPR, Jakarta. Abdul Latip sempat meminta uang Rp 30 ribu ke keluarga untuk memperbaiki motor.

Jejak Abdul Latip sudah misterius sejak kepergian ke Jakarta untuk bekerja hingga tiba-tiba terekam kamera warganet dan disebut terlibat penganiayaan. Pihak keluarga sendiri belum mengetahui bagaimana dan di mana posisi Abdul Latip saat ini.

“Belum tahu posisinya di mana, belum ada kabar apakah ditangkap atau diamankan atau apa. Orang tua malah kebingungan berangkat dari rumah katanya 5 hari yang lalu, belum ada keterangan. Kalau (soal foto Abdul Latip viral), orang tua sudah tahu tapi mereka juga masih kebingungan kok sampai seperti ini,” kata Denda Kasi Trantib Kecamatan Tegalbuleud, Selasa (12/4/2022). Abdul Latip merupakan warga Warga Kampung Panaruban, Desa/Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Soal waktu keberangkatan kemudian diluruskan oleh Denda, menurut keterangan keluarga, Abdul Latip pamit sejak Minggu (3/4) atau satu pekan sebelum kemudian terekam kamera terlibat penganiayaan di Jakarta hingga berujung penetapan tersangka. Keluarga disebut belum mengetahui penetapan tersangka itu.

Denda menceritakan, keterangan dari pihak keluarga Abdul sempat meminta uang sebesar Rp 30 ribu. Saat itu ia beralasan uang itu akan digunakan untuk memperbaiki motornya. Namun hingga kepergiannya ke Jakarta motor itu masih terparkir di rumah salah seorang kerabatnya.

“Setelah berpamitan itu hilang tanpa kabar, keluarga bilang dia hanya diberi uang 30 ribu katanya untuk memperbaiki motor. Namun enggak diambil motornya dia menghilang. Motor dititip di saudaranya di Kampung Panaruban,” jelas Denda. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru