JAKARTA- Analis politik CNN yang berhaluan liberal, Van Jones, mengungkapkan bahwa ia menerima pesan mengejutkan dari aktivis konservatif Charlie Kirk, sehari sebelum Kirk tewas dalam penembakan di Utah.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (20/9/2025), Jones—musuh debat Kirk—membagikan isi pesan yang dikirimkan kepadanya.
Pesan itu berisi undangan untuk berdialog secara terbuka tentang isu kejahatan dan ras.
“Hai Van, aku serius, aku ingin sekali mengundangmu ke acaraku untuk berdiskusi dengan penuh rasa hormat tentang kejahatan dan ras,” tulis Kirk dalam pesan tersebut, dikutip dari New York Post.
Lebih lanjut, Kirk menambahkan, “Aku akan bersikap sopan, yang kutahu seperti Anda juga. Kita bisa berbeda pendapat tentang isu-isu ini dengan cara yang baik.” Kirk (31), pendiri kelompok konservatif Turning Point USA, dikenal memiliki pandangan yang kerap berseberangan dengan tokoh-tokoh liberal, termasuk Van Jones.
Namun, menurut Jones, ajakan berdialog ini terasa sangat tulus dan menyentuh.
“Charlie Kirk dan saya sama sekali tidak berteman,” ujar Jones.
“Pesan itu mengejutkan saya.
Kepqda Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Jones mengaku sempat ragu apakah ia perlu membagikan pesan pribadi tersebut ke publik setelah kematian Kirk.
Akan tetapi, akhirnya ia memutuskan untuk mempublikasikannya karena merasa pesan tersebut sangat penting untuk didengar masyarakat.
“Dalam 1,5 minggu terakhir, hanya melihat orang-orang membicarakan perang saudara, penyensoran, dan semua hal yang muncul setelah kematiannya, saya pikir penting untuk memberi tahu orang-orang, jangan salahkan Charlie Kirk,” ungkapnya.
Menurut Jones, di hari terakhir hidupnya Kirk menunjukkan keinginan kuat untuk menciptakan ruang dialog, bahkan dengan orang yang ia anggap sebagai lawan ideologis.
“Di hari terakhir hidupnya, dia berusaha untuk tidak hanya mendapatkan penyensoran, melainkan lebih banyak percakapan, lebih banyak dialog, dengan seseorang yang, sejujurnya, adalah salah satu musuhnya… Saya,” ujar Jones.
Ia pun berharap, pesan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara yang lebih baik.
“Saya berharap ini bisa membantu seseorang, dari kedua belah pihak, menangani masalah dengan cara lebih baik seperti yang dia (Kirk) lakukan,” tambahnya.
Charlie Kirk tewas dalam penembakan pada 10 September 2025 saat menghadiri acara kampus di Negara Bagian Utah, Amerika Serikat.
Setelah insiden tersebut, linimasa media sosial sempat dipenuhi komentar negatif, bahkan sejumlah akun sengaja mengejek kematian Kirk, salah satu tokoh konservatif muda paling berpengaruh di AS.
Pemakaman Kirk berlangsung pada Minggu (21/9/2025) di State Farm Stadium, Phoenix, Arizona. Presiden Amerika Serikat Donald Trump termasuk di antara tokoh yang memberikan pidato dalam acara tersebut. (Enrico N. Abdielli)