Jumat, 24 Oktober 2025

MERUSAK EKOSISTIM..! KEK Lido Besutan Hary Tanoe Senilai Rp 33,4 Triliun Disegel KLH: Sedimentasi Menyebabkan Penyempitan

JAKARTA- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyegel dan menghentikan kegiatan pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Jawa Barat yang dibesut oleh bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo

melalui PT MNC Land Tbk.   Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, KEK Lido disegel karena KLH menemukan sejumlah pelanggaran, salah satunya aktivitas pembangunan yang tidak sesuai dokumen lingkungan.

“PT MNC Land Lido diindikasikan tidak melakukan pengelolaan air larian hujan (runoff) dengan baik. Akibatnya, sedimen dari areal bukaan lahan terbawa ke hulu Danau Lido, menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan,” kata Hanif di Jakarta, Kamis (6/2/2025), dikutip dari Antara.

Penyegelan ini dilakukan setelah tim pengawas Bidang Penegakkan Hukum (Gakkum) KLH melakukan verifikasi lapangan dan menemukan sejumlah pelanggaran.

Deputi Gakkum KLH menemukan aktivitas pembangunan yang tidak sesuai dengan dokumen lingkungan serta pembukaan lahan yang diduga menyebabkan pendangkalan Danau Lido di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Keputusan itu juga diambil setelah Hanif melakukan inspeksi mendadak di KEK Lido pada 1 Februari 2025 sebagai tindak lanjut pengaduan masyarakat terkait pendangkalan Danau Lido.

Direktur Pengaduan dan Pengawasan Lingkungan Hidup KLH Ardyanto Nugroho menyatakan, hasil verifikasi lapangan mengungkap perbedaan signifikan antara dokumen lingkungan yang telah disetujui dengan realisasi konstruksi di KEK Lido.

“Kegiatan pembangunan yang berlangsung tidak mengelola air limpasan sebagaimana mestinya, sehingga menimbulkan sedimentasi yang mengancam ekosistem di sekitar danau.

Ketidaksesuaian antara rencana lingkungan dan pelaksanaan fisik menjadi perhatian serius dalam upaya menjaga kelestarian sumber daya alam,” kata Ardyanto.

Berdasarkan pengamatan satelit, luas badan air Danau Lido telah mengalami penyempitan drastis, dari alokasi semula sebesar 24 hektare menjadi hanya 12 hektare, dengan kehilangan sekitar 2 hektare badan air.

Atas temuan ini, Ardyanto menjelaskan bahwa pihak pengelola wajib segera memenuhi seluruh perizinan yang belum terpenuhi.

Pemerintah akan menerapkan sanksi administratif penyegelan kawasan dan denda keterlambatan, yang akan disesuaikan dengan kecepatan pemenuhan kewajiban oleh pihak pengembang.

Sebagai bagian dari langkah pembuktian ilmiah terkait pencemaran di Danau Lido, tim pengawas telah mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium lingkungan yang terakreditasi dan teregistrasi.

Saat ini, tim masih menunggu hasil uji laboratorium untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam proses penegakan hukum lingkungan.

Kepada Bergelora.com di Jalarta dilaporkan, untuk diketahui, wilayah KEK Lido ditetapkan sebagai KEK berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2021, dengan kegiatan utama pariwisata. KEK Lido yang memiliki luas kurang lebih 1.040 hektare, berkomitmen untuk merealisasikan investasi hingga 2,4 miliar dollar AS atau setara Rp 32 triliun, serta menyerap 29.545 tenaga kerja, dalam kurun waktu 20 tahun.

Investasi Senilai Rp33,4 Triliun

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, KEK Lido, yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diresmikan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada 31 Maret 2023. Peresmian ini menjadi langkah pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata.

Berdasarkan informasi pada laman resminya, KEK Lido ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2021 dan memiliki luas sekitar 1.040 hektare dengan nilai investasi Rp33,4 triliun hingga 2030 mendatang.

Beleid tersebut mengarahkan KEK Lido sebagai kawasan dengan kegiatan utama pariwisata yang dioperasikan oleh PT MNC Land Tbk yang berpengalaman dalam bidang industri kreatif, entertainment dan pariwisata.

Kawasan ini dirancang sebagai destinasi pariwisata terintegrasi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk taman hiburan (theme park), studio film (movieland), taman air (water park), dan pusat teknologi (techno park). Tujuan utamanya adalah meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Pengembangan KEK Lido diharapkan dapat menyerap investasi hingga Rp40 triliun dan menciptakan sekitar 30 ribu lapangan kerja.
Selain itu, dengan lokasinya yang strategis dan aksesibilitas yang baik, KEK Lido diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah Bogor dan sekitarnya.

i
Hingga Maret 2023, total realisasi investasi di KEK Lido tercatat telah mencapai Rp3,4 triliun. Investasi tersebut mencakup pembangunan kawasan dan investasi pelaku usaha dalam kawasan. Sementara jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun yang sama mencapai 1.690 orang.
Selain itu, KEK Lido sempat menjadi perbincangan karena adanya rencana investasi dari Trump Organization.
Perusahaan milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tersebut berencana untuk mengembangkan resor mewah dan lapangan golf di kawasan ini. Namun, perkembangan terbaru terkait rencana investasi ini belum tersedia.

(Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru