JAKARTA – Sebanyak 12 partai politik yang tidak lolos ke DPR dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat, pada Kamis (25/9/2025).
Sekber tersebut dibentuk untuk memperjuangkan dihapusnya ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) pada Pemilu.
“PT nol persen itu merupakan sesuatu demokrasi dan akhlak yang juga harus dihayati oleh semua anak bangsa,” ujar Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) dikutip Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Sekretariat Bersama Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat hadir karena melihat besarnya 17.304.303 suara yang diperoleh partai-partai nonparlemen pada Pemilu 2024.
Namun, 17 juta suara rakyat pada Pemilu 2024 tersebut hilang karena adanya ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
“Sayang ini suara hilang milik rakyat di sini tercatat 17.304.303 suara rakyat hilang atau tidak terwakili di DPR RI. Penghilangan 17.304.303 itu suara rakyat karena PT bukan sekadar statistik elektoral tetapi kejahatan representasi pelanggaran atas asas kedaulatan rakyat dan penyimpangan teori prinsip demokrasi,” ujar OSO.
Beranggotakan 12 Parpol Nonparlemen Sekretariat Bersama Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat dideklarasikan oleh 12 partai politik yang tidak lolos ke parlemen pada Pemilu 2024. Namun dalam deklarasi tersebut, tiga dari 12 partai nonparlemen tidak hadir pada pengumuman yang digelar di Jakarta itu.
Berikut 12 partai politik nonparlemen yang membentuk Sekretariat Bersama Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat dan perolehan suaranya pada Pemilu 2024:
- PPP: 5.878.777 suara (3,87 persen).
- PSI: 4.260.169 suara (2,81 persen)
- Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,29 persen)
- Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84 persen).
- Partai Hanura: 1.094.588 suara (0,72 persen).
- Partai Buruh: 972.910 suara (0,64 persen).
- Partai Ummat: 642.545 suara (0,42 persen)
- PBB: 484.486 suara (0,32 persen)
- Partai Garuda: 406.883 suara (0,27 persen)
- PKN: 326.800 suara (0,22 persen)
- Partai PRIMA: tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2024
- Partai Berkarya: tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Pada lain kesempatan, Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyampaikan isi pembahasan pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat. Sekber tersebut dibentuk oleh partai-partai politik yang tidak lolos ke DPR pada Pemilu 2024, termasuk Partai Perindo yang belum lolos ke Senayan.
“Semua menyepakati dan kita punya satu mekanisme, jadi nanti di Sekber akan digodok berbagai hal terkait dengan misalnya bagaimana pengawalan Revisi Undang-Undang Pemilu,” ujar Ferry di Kantor iNews Tower, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2025).
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkam, selain revisi UU Pemilu, Sekber juga akan mengawal isu-isu yang sangat esensial lainnya, salah satunya terkait suara rakyat saat pesta demokrasi yang terbuang sia-sia.
“Jangan sampai ada lagi 17 juta rakyat yang disia-siakan suaranya yang itu harusnya dikonversi bisa menjadi kursi. Saya pikir itu yang memang menjadi poin utama,” ujar Ferry.
Harapannya, kehadiran Sekber ini menjadi pintu untuk memberikan catatan terkait aspek politik dalam proses Pemilu.
Sekber juga akan bekerja dan memitigasi berbagai hal yang dapat memberikan masukan kepada pemerintah.
“Tentunya akan memitigasi berbagai hal, baik itu nanti produknya, baik itu litigasi ataupun non-litigasi, atau kita berikan informasi atau berikan masukan-masukan kepada pemerintah dan juga DPR,” ujar Ferry. (Web Warouw)