Sabtu, 5 Juli 2025

JANGAN TAKUT..! Virulog Indro Cahyono Pertanyakan Penyakit X Yang Gak Jelas: Kalau Cuma Kuatir Jangan Jadi Ahli!

JAKARTA- Kekuatiran tentang penyakit (Disease) X sangat tidak jelas karena tidak disertai data yang bisa dipastikan kebenarannya. Virulog, drh. Indro Cahyono menegaskan masyarakat tidak perlu terpengaruh dan khawatir atas pemberitaan penyakit X tersebut.

“Kalau cuma khawatir akibat ‘katanya’ – ya gak perlu jadi ahli, itu Slamet bakul mie ayam selalu khawatir makanya dagangannya jadi gak laku,” tegas Indro Cahyono kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (13/10) merespon berbagai berita tentang penyakit X.

“Media mainstream khawatir akan disease X. Ada yang bilang 7 kali sampai 20 kali lebih ganas dari pandemi kemarin. Penyakitnya seperti apa? Gak jelas. Gejalanya bagaimana? Gak jelas juga.
Penyebabnya apa? bisa virus, bakteri, atau jamur – gak jelas yang mana. Cuma katanya berbahaya dan harus diwaspadai. Dasarnya terus apa?” ujarnya.

“Jadi bisa kita ulangi,– ada penyakit yang gak jelas, penyebabnya gak jelas, gejalanya gak jelas dan bahayanya gak jelas.
Jadi masalahnya apa ?
Apa yg harus diwaspadai jika sampean tidak mampu mengidentifikasi masalah ?” tegasnya.

Beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan menyatakan ancaman penyakit X makin nyata. Kemenkes minta masyarakat bersiap. Disease atau penyakit X dianggap lebih mematikan daripada Covid-19.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan Disease X meski belum diketahui nama penyakitnya, namun berdasarkan pengamatan para ahli penyakit tersebut berasal dari virus Covid-19 yang melakukan mutasi.

“Ilmuwan menemukan banyak sekali virus di dunia ini dari setiap detik, setiap menit (virus) melakukan mutasi. Sehingga ketika kita lihat perjalanan daripada flu burung atau flu Spanyol, menimbulkan korban yang cukup besar dari sisi kematian,” ujar dr. Nadia, Kamis (28/9) lalu.

Lebih lanjur dr. Nadia menjelaskan meski pandemi Covid-19 sudah berakhir, namun sebenarnya ancaman tidak benar-benar berakhir. Sebab ada kemungkinan penyakit X yang disebabkan situasi dan mutasi virus yahg terus terjadi.

“Dan ini jadi ancaman, kalau diduga sampai mencapai kematian 50 juta secara nasional. Tapi itu masih praduga, yang artinya kita membangun kewaspadaan untuk mengantisipasi kejadian seperti ini tidak terjadi,” jelasnya lagi.

Menurut Nadia, para ahli menyebut angka kematian pada Disease X ini cukup tinggi karena dilihat dari pola mutasi virus-virus itu, sebagian besar sifatnya fatalitas tinggi dan selalu ada potensi menyebar bila dilihat dari kasus Covid-19.

“Kita diminta untuk bersiap dan berhati-hati dengan kondisi tersebut dan tetap wasapada. Membangun sub silence genomik, melakukan pertukaran data terhadap mutasi virus yang kita lakukan, dan tetap mengupayakan obat baru dan vaksin baru,” tutup dr. Nadia.

Apa itu Disease X?

Mengutip Mint, istilah Disease X sendiri sebenarnya mengacu pada penyakit yang disebabkan oleh patogen yang tak diketahui pada manusia. Penyakit ini sangat dimungkinkan untuk kemudian menjadi pandemi selanjutnya.

Kemungkinan penyebab Disease X adalah agen baru–baik itu virus, bakteri, atau jamur–tanpa pengobatan yang diketahui.

WHO sendiri telah menggunakan istilah Disease X untuk penyakit-penyakit yang tak diketahui sejak tahun 2018. Satu tahun berikutnya, Covid-19 muncul sebagai pandemi baru.

Banyak ahli mengklaim bahwa Disease X berikutnya akan bersifat zoonosis, seperti Ebola. Sementara beberapa ahli mengatakan bahwa patogen tersebut bisa juga dibuat oleh manusia.

“Tidak berlebihan rasanya untuk mengatakan bahwa ada potensi kejadian Disease X di sekitar kita,” ujar Pranab Chatterjee, peneliti di Departemen Kesehatan Internasional, John Hopkins Bloomberg School of Public Health menjelaskan penyakit yang disebut lebih mematikan dari Covid ini. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru