JAKARTA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Kamis (12/3) mengumumkan penghentian perjalanan darat, laut dan udara domestik ke dan dari Manila, serta tindakan karantina masyarakat, dalam apa yang disebutnya “penguncian” ibu kota guna membendung penyebaran virus corona.
Duterte menyetujui resolusi untuk memungkinkan peraturan langkah-langkah pembendungan termasuk larangan pertemuan massal, satu bulan penutupan sekolah dan karantina masyarakat di mana kasus terdeteksi, serta menghentikan perjalanan domestik masuk dan keluar dari Manila. Keputusan itu dibuat setelah konfirmasi pada Sabtu lalu tentang penularan virus corona secara domestik pertama di Filipina. Virus corona telah menewaskan dua orang dan menginfeksi 53 orang di Filipina.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, diplomat perempuan dari Perwakilan Tetap Filipina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Kamis (12/3), berdasarkan catatan yang dikirim ke perwakilan-perwakilan di PBB, menjadikannya kasus pertama yang tercatat di Markas Besar PBB di New York, AS.
“Sampai hari ini, Perwakilan Filipina dalam keadaan terkunci, dan seluruh personnel diperintahkan untuk melakukan karantina sendiri dan menghubungi petugas medis jika mengalami gejala. Kami berasumsi bahwa kami semua telah terinfeksi,” kata pelaksana tugas Duta Besar Filipina untuk PBB Kira Azucena melalui pesan yang dilihat Reuters.
Menurut petunjuk daring bagi staf diplomatik PBB, terdapat 12 diplomat Perwakilan Filipina yang berlokasi di 5th Avenue, Midtown Manhattan. Diplomat yang sakit itu mewakili Filipina dalam komite urusan hukum Majelis Umum PBB.
Azucena mengatakan diplomat itu terakhir kali berada di Markas Besar PBB pada Senin (9/3) selama sekitar setengah jam ketika dia belum menunjukkan gejala.
Dia datang dengan gejala seperti flu pada Selasa (10/3) dan mengunjungi dokter.
“Ia mendapat telepon hari ini bahwa dia dinyatakan positif COVID-19,” tulis Azucena pada Kamis.
PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kasus tersebut. Badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu mulai menerapkan langkah-langkah pencegahan virus corona di markas besarnya di Manhattan pekan ini.
Konferensi dua minggu tentang hak-hak perempuan dipersingkat menjadi satu hari, beberapa konferensi besar terencana lainnya dibatalkan, sebagian besar pertemuan berskala lebih kecil, misi PBB diminta untuk membatasi jumlah diplomat yang mereka kirim ke pertemuan, dan setidaknya setengah dari beberapa ribu staf PBB yang biasanya bekerja di gedung akan bekerja dari rumah minggu depan. (Web Warouw)