Minggu, 14 September 2025

NGERI BEIB…! Jerit Dokter di Indonesia karena Pandemi Covid-19, Tolak Pasien Positif Karena Ruang ICU Penuh

Rumah sakit penuh dimasa pandemi. (Ist)

JAKARTA – Dr Erlina Burhan telah memberikan perawatan medis kepada para pasiennya selama lebih dari 30 tahun.

 
Tetapi sekarang, untuk pertama kalinya dalam karir yang ia jalani, ia terpaksa untuk menolak pasien yang datang pada dirinya.
 
Hal ini pun mungkin dirasakan sama oleh para dokter lainnya saat Covid-19 di Indonesia telah menembus angka satu juta kasus.
 
Selama enam bulan terakhir, unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit yang ada di Jakarta telah beroperasi dengan kapasitas nyaris 100 persen.
 
Ini dikarenakan lonjakan infeksi Covid-19 yang tidak menunjukan adanya penurunan meskipun sudah satu tahun berjalan.
 
“Kami mulai menolak pasien setiap hari karena tidak ada yang bisa kami lakukan jika rumah sakit penuh,” tutur Ketua Tim Covid-19 di RS Paru Nasional Persahabatan, Burhan dikutip Bergelora.com dari Al-Jazeera.
 
“Bahkan jika pasien dalam kondisi yang sangat buruk dan membutuhkan ICU, kami tidak memiliki tempat, kami tidak dapat menerima mereka, dan kami harus mengatakan (kami) minta maaf,” tuturnya lagi.
 
Kondisi Covid-19 yang buruk ternyata tidak hanya terjadi di ibukota Jakarta. Beberapa daerah di provinsi Jawa dan Bali bahkan sudah kehabisan tempat perawatan pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit-rumah sakit rujukan.
 
“Ada beberapa daerah dan kota dengan tingkat hunian tempat tidur pasien sudah mencapai 90 persen.
 
“Bahkan ada beberapa kota dengan okupansi mencapai 100 persen. Konsekuensi rumah sakit kewalahan adalah pasien yang tidak mendapatkan perawatan yang memadai,” ujar Hery Trianto dari satuan tugas COVID-19.
 
Pasien Ditangani Tidak Lagi di ICU
 
Karena ICU yang sudah penuh, dokter di Indonesia pun banyak yang putar otak demi mendapatkan cara untuk tetap bisa merawat pasien.
 
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Dr Atok Irawan dari Rumah Sakit Umum Sidoarjo Jawa Timur.
 
Ia menyatakan ketika ruang ICU di rumah sakitnya habis, ia tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan bagian perawatan umum di RSnya untuk merawat pasien positif Covid-19.
 
“Tadi malam, kami benar-benar kewalahan. Hampir semua rumah sakit yang ditugaskan untuk penanganan Covid-19 penuh.
 
“Kami juga memiliki banyak pasien non-Covid-19 yang membutuhkan pertolongan juga. Karena sekarang musim hujan, ada pasien tifus dan juga diare,” ujarnya lagi.
 
Kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Indonesia melampaui angka satu juta pada hari Selasa 26 Januari 2021 kemarin.
 
Tetapi dokter memperingatkan kenyataan di rumah sakit mereka jauh lebih buruk – terutama di pulau Jawa dan Bali. (Web Warouw)
 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru