Sabtu, 5 Juli 2025

NTB Optimis Bisa Keluar Dari Jebakan Kemiskinan

Oleh: Dr. Kurtubi *

POTENSI Sumber Daya Alam negara kita berupa migas, batubara dan mineral sangatlah besar dan beragam. Salah satunya seperti yang terdapat di Dompu NTB berupa potensi sumber daya (resources) dan cadangan yang sudah terbukti dari berbagai jenis Mineral yang terdiri atas tembaga, emas, perak dan lainnya.

Potensi endapan emas di NTB:

Selagi masih pada tahap awal pengembangan, maka harus direncanakan sejak dini untuk bisa lahir dan dibangunnya Industri terintegrasi hulu hilir berbasis tambang mineral di Dompu.

Sehingga smelter dan industri hilirnya harus direncanakan dengan baik dan dibangun di Dompu NTB. Termasuk industri penunjangnya juga harus direncanakan sejak dini. Tujuannya agar penciptaan lapangan kerja dan multiplier effect yang optimal terjadi di NTB sebagai daerah penghasil tambang.

Dimana kekayaan asset yang berupa bahan mineral yang ada di perut bumi ini menurut konstitusi dikuasai oleh negara untuk dikelola bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pemerintah pusat sebagai pemegang kebijakan kita harapkan akan lebih bijaksana dalam mengembangkan cadangan mineral yang ada di Dompu ini dengan belajar dari pengalaman sebelumnya.

Inilah cara dan strategi untuk membebaskan daerah NTB ini keluar terbebas dari jebakan kemiskinan dan tidak lagi menjadi member “Club Provinsi Termiskin” yang selama ini selalu lengket dengan nama NTB yang sering diplesetkan sebagai daerah yang punya “nasib tidak baik”.

Jangan sampai mengikuti model pengembangan tambang yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dimana setelah tambang ini beroperasi puluhan tahun, pemerintah memutuskan membangun Smelter Freeport dan industri hilirnya di Gresik, Jawa Timur yang bukan merupakan daerah penghasil.

Padahal jauh sebelumnya sudah ada kerjasama antara Freeport dan aman mineral (ex Newmont) untuk membangun smelter di KSB.

Saya di Komisi VII DPR mendukung penuh Kerjasama tersebut. Menteri ESDM Ignatius Jonan, bersama saya sebagai anggota DPR Dapil NTB dan anggota Komisi VII yang lain termasuk Dr. Zulkiflimansyah Gubernur NTB saat ini, yang dikala itu beliau adalah anggota DPR Dapil Banten.

Setelah di Komisi VII tidak ada lagi anggota DPR-RI dari Dapil NTB yang mengawal kerjasama Freeport dan Aman Mineral tersebut, ternyata pemerintah tega memutuskan membangun smelter Freeport di Gresik yang bukan daerah penghasil.

Pasti Pemerintah mengetahui bahwa selain pajak yang dibayar oleh tambang Newmont dan Aman Mineral selama puluhan tahun menambang di KSB 100% pajak disetor ke Pusat. Pemerintah juga mengetahui bahwa di Gresik industrinya sudah padat, lahan yang tersedia terbatas. Yang tersedia adalah Lahan Urugan atau reklamasi serta jarak geografis Mimika Papua ke Gresik lebih jauh dari jarak Mimika, Papua ke Sumbawa. Dampaknya, membangun dan mengoperasikan smelter dan induatri hilirnya di Gresik menjadi kurang efisien karena menjadi lebih mahal biayanya.

Sementara lahan untuk smelter dan industri hilir beserta fasilitas pelabuhannya sudah tersedia di KSB dan sudah dikunjungi oleh Menteri ESDM bersama Komisi VII.

Seyogyanya dan semestinya pemerintah sebagai pemegang kebijakan memutuskan dengan keputusan yang bijaksana untuk menolong daerah penghasil yang ingin membebaskan dirinya keluar dari jebakan kemiskinan, dengan mendukung dan memutuskan membangun smelter di KSB. Berikut industri hilirnya yang pasti bisa langsung dibangun seperti pabrik semen karena NTB juga penghasil pasir besi.

Belajar dari pengalaman inilah maka saya berpendapat agar potensi resources dan proven reserves minerals yang ada di Dompu saat ini harus diarahkan sejak dini untuk bisa terbangunnya industri terintegrasi hulu hilir berbasis tambang mineral di Dompu NTB.

Saya yakin Gubernur NTB, DPRD NTB, Bupati Dompu dan DPRD Dompu serta anggota DPR-RI dan DPD-RI Dapil NTB di Senayan, serta seluruh rakyat NTB akan mendukung langkah dan Kebijakan ini. Insya Allah niat baik ini semoga bisa terwujud. Aamiiin.

Houston, 14 Juni 2022.

* Penulis, Dr. Kurtubi, Anggota DPR-RI Dapil NTB dan Ketua Kaukus Nuklir Parlemen Periode 2014 – 2019. Alumnus Sekolah Pertambangan Colorado/CSM)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru