JAYAPURA – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian meninjau sejumlah lokasi jalan trans Papua yang melewati Kenyem, Kabupaten Nduga, Papua.
“Peninjauan jalan trans itu pada Jumat pekan kemarin guna memastikan sejauh mana perkembangannya,” katanya saat dihubungi Bergelora.com di Jayapura, Papua, Minggu (21/2).
Pada momentum itu, dirinya bertemu dengan Bupati dan Sekda Nduga guna berkoordinasi apa saja yang menjadi kendala dalam pembangunan jalan trans Papua yang melewati Kenyam.
“Saya juga bertemu bupati dan sekda Nduga, bertanya apa saja kemajuan dan kekurangan yang terjadi dalam pembangunan jalan yang sudah di canangkan oleh Presiden Joko Widodo agar secepatnya selesai,” katanya.
Termasuk juga menanyakan sejauh mana pembangunan Bandar Udara Kenyam oleh pihak ketiga.
“Bandar Udara di Kenyam itu nantinya bisa didarati pesawat besar, berdasarkan keterangan Bupati dan Sekda Nduga, nah ini saya harus tahu sejauh mana perkembangannya karena diberi mandat untuk berkoordinasi guna mendorong keberhasilan program pemerintah,” terangnya.
Menurut Bupati Nduga Yairus Gwijangge, ada beberapa kendala yang butuh dikoordinasikan dengan pihak terkait guna mempercepat pembangunan Bandar Udara di Kenyam, sementara jalan trans Papua terus dikerjakan oleh pihak ketiga.
“Untuk pembangunan bandar udara sudah dikerjakan sejak tahun lalu, hanya butuh koordinasi lagi dengan pemangku kepentingan agar dipercapat, sedangkan pembangunan jalan setelah saya melihat dari dekat pada saat meninjau di Kenyam dan melihat dari udara dengan helikopter, tengah dikerjakan oleh pihak swasta,” katanya.
Sebagai Pangdam Cenderawasih, saat diberi tugas oleh pemerintah untuk mendukung sejumlah program yang menjadi nawacita Presiden Joko Widodo, terutama pembangunan di Papua.
“Saya mendapat tanggung jawab untuk mendorong keberhasilan pembangunan di Papua. Saya bukan pemegang proyek, tapi tugasnya untuk berkoordinasi dengan pemangku kepentingan agar pembangunan yang ada seperti jalan, jembatan, dan lainnya itu berjalan sesuai targetnya,”tandasnya. (Yohana)
Â
