JAKARTA- Kantor Berita Rusia mengungkapkan riset-riset biologi Amerika di Indonesia yang dilakukan setelah Namru-2 ditutup Menkes Siti Fadilah pada November 2009. Hal ini disoroti Sputnik di Jakarta, Rabu (26/7) dalam berita dengan judul ‘Evidence Points to US Continuing Biological Research in Indonesia Despite Lab Ban’
“Saya kira benar, kegiatan penelitian masih ada”, ujar Siti Fadilah dalam wawancara Sputnik.

“Saya tidak bisa membuktikannya, tetapi dari apa yang saya baca dan dengar, kegiatan penelitian masih berlangsung dalam berbagai bentuk kerjasama dengan lembaga penelitian dan universitas di Indonesia. Saya pikir pemerintah harus menyadari hal ini,” tegasnya.
Sputnik melaporkan, ketika Rusia mengadakan penyelidikan atas riset biologi Amerika (AS) di Ukraina, kegiatan Amerika yang sama di belahan lain dunia sekarang sedang diselidiki dengan pengawasan ekstra.
Pada April 2022, media online Indonesia Detik.com memuat berita tentang dugaan pelanggaran hukum oleh personel Angkatan Laut AS selama latihan Kemitraan Pasifik 2016 di kota pesisir Sumatera Barat, Padang.
Menurut dokumen yang diperoleh wartawan, ahli bedah angkatan laut Amerika melakukan operasi pada 23 pasien lokal di kapal rumah sakit USNS Mercy tanpa koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Indonesia.
Awak kapal mungkin diam-diam mengekspor sampel darah yang diambil dari puluhan pasien Indonesia dan mengangkut tiga anjing gila dari daerah di Sumatera Barat, yang dikenal sebagai wilayah endemik rabies,– juga tanpa izin dari pemerintah Indonesia itu.
Pejabat kesehatan Padang juga mengatakan kepada Detik.com bahwa Amerika ingin mendapatkan sampel virus demam berdarah dari nyamuk lokal.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan insiden ini mengingatkan wartawan Indonesia tentang cerita NAMRU-2,– laboratorium biologi Angkatan Laut AS yang ada di Jakarta dari tahun 1970 hingga 2009, ketika dilarang oleh Kementerian Kesehatan negara itu karena dianggap “ancaman terhadap kedaulatan Indonesia”. (Web Warouw)