Selasa, 1 Juli 2025

PARA PRIA JANGAN SOMBONG NIH..! Kasus Kanker Prostat Secara Global Berisiko Naik Dua Kali Lipat

JAKARTA – Jumlah kasus kanker prostat di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua dekade ke depan. Menurut laporan jurnal medis Lancet pada Jumat (5/4/2024), jumlah kasus baru setiap tahunnya akan meningkat dari 1,4 juta pada 2020 menjadi 2,9 juta pada 2040.

“Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah (LMICs) diperkirakan akan mengalami peningkatan kasus tertinggi,” kata The Lancet Commission untuk kanker prostat yang akan dirilis di European Association of Urology Congress, seperti yang dilansir dari News Medical pada Kamis (4/4/2024) lalu.

Sementara, jumlah kematian tahunan akibat kanker prostat di seluruh dunia diperkirakan meningkat sebesar 85 persen selama periode 20 tahun, dari 375.000 kematian pada 2020 menjadi hampir 700.000 kematian pada 2040.

Namun, jumlah sebenarnya kemungkinan besar akan jauh lebih tinggi daripada angka yang tercatat karena di negara-negara menengah ke bawah kecenderungan penyakitnya tidak terdiagnosis dan tidak terdata dengan baik. Sedangkan, kematian akibat kanker prostat telah menurun di sebagian besar negara berpendapatan tinggi sejak pertengahan tahun 1990-an.

Kanker prostat sudah menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan, terhitung 15 persen dari seluruh kanker pada pria.

Penyakit ini merupakan penyebab kematian akibat kanker paling umum kedua pada pria di Inggris dan bentuk kanker pria paling umum di lebih dari separuh negara di dunia. Populasi yang menua dan meningkatnya angka harapan hidup akan menyebabkan peningkatan jumlah kasus kanker prostat pada pria lanjut usia di tahun-tahun mendatang. Sebab, faktor risiko utama kanker prostat adalah pria berusia 50 tahun atau lebih serta mereka yang memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga.

Faktor risiko tersebut tidak dapat dihindari, maka tidak mungkin untuk mencegah lonjakan kasus melalui perubahan gaya hidup atau intervensi kesehatan masyarakat.

Profesor Nick James, penulis utama Komisi, Profesor Penelitian Kanker Prostat dan Kandung Kemih di The Institute of Cancer Research, London, dan Konsultan Onkologi Klinis di The Royal Marsden NHS Foundation Trust, mengatakan: “Semakin banyak pria di seluruh dunia yang hidup hingga usia paruh baya dan lanjut usia, akan terjadi peningkatan jumlah kasus kanker prostat yang tidak bisa dihindari. Kita tahu bahwa lonjakan kasus ini akan terjadi, jadi kita perlu mulai merencanakan dan mengambil tindakan sekarang, seperti memperbaiki deteksi dini dan program edukasi.”

Menurutnya, hal itu telah terbukti dapat membantu menyelamatkan nyawa dan mencegah keperahan penyakit di tahun-tahun mendatang. Tindakan preventif tersebut terutama dibutuhkan bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang akan menanggung beban terbesar dari kasus kanker prostat di masa depan.

5 Gejala Kanker Prostat Stadium Awal

Melansir Mayo Clinic, prostat adalah kelenjar kecil pada organ reproduksi pria yang menghasilkan cairan mani. Penyebab kanker prostat didasari oleh berbagai faktor, seperti pola hidup yang tidak sehat dan perubahan gen pada sel prostat.

Kebanyakan kanker prostat tumbuh perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat, sehingga pasien mungkin jarang merasakan keluhan yang serius. Namun, beberapa kasus kanker prostat ini cukup agresif dan dapat menyebar dengan cepat. Sehingga, Anda tidak boleh menyepelekan jenis kanker ini.

Perlu diketahui, gejala kanker prostat sulit didiagnosis pada stadium awal karena tidak menimbulkan banyak gejala. Ini juga karena banyak variasi dalam cara terjadinya penyakit ini dari orang ke orang.

Namun, ada beberapa gejala kanker prostat stadium awal yang mungkin terjadi, seperti berikut:

Adanya masalah saat buang air kecil

Melansir Alliance Urology, gejala awal kanker prostat yang pertama yaitu seseorang akan merasakan adanya masalah saat buang air kecil. Seseorang mungkin mulai mengalami frekuensi yang lebih tinggi dari kebutuhan untuk buang air kecil biasanya.

Aliran urin menjadi lemah

Ciri-ciri kanker prostat stadium awal berikutnya adalah aliran urin melemah. Aliran urin yang lemah ini akan terjadi bersaman saat frekuensinya meningkat yang disertai rasa sakit saat buang air kecil.

Timbulnya disfungsi ereksi (DE)

Disfungsi ereksi terkadang bisa muncul sebagai ciri-ciri kanker prostat tahap awal. Melansir Cleveland Clinic, disfungsi ereksi (DE) adalah permasalah yang terjadi pada organ reproduksi laki-laki atau dikenal dengan kelainan penis. Kondisi disfungsi ereksi ini memengaruhi kemampuan pria untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual, seperti perasaan rileks, percaya diri, dan terangsang.

Masalah ejakulasi Gejala kanker prostat tahap awal berikutnya yaitu adanya masalah pada saat ejakulasi. Masalah ejakulasi ini ditandai dengan keluarnya darah pada air mani.

Selain itu, seseorang juga akan merasakan nyeri saat ejakulasi. Nyeri di punggung Seseorang yang mengalami gejala awal kanker prostat akan mengalami rasa nyeri secara terus-menerus. Nyeri ini utamanya akan muncul di bagian-bagian tertentu tubuh, seperti di pinggul, punggung bawah, atau panggul.

Perawatan Kanker Prostat Stadium Awal

Perawatan kanker prostat yang diberikan pada pasien umumnya akan disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti seberapa cepat kanker tumbuh, apakah telah menyebar dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, serta potensi manfaat atau efek samping dari perawatan. Namun, perlu diketahui bahwa kanker prostat stadium awal mungkin tidak memerlukan perawatan segera.

Bagi sebagian orang, pengobatan dan perawatan ini juga tidak diperlukan. Sebaliknya, dokter terkadang merekomendasikan pengawasan aktif, meliputi tes darah tindak lanjut reguler, pemeriksaan dubur, dan biopsi prostat untuk memantau perkembangan kanker prostat.
Jika tes menunjukkan kanker telah berkembang, dokter dapat memberikan saran perawatan kanker prostat, seperti operasi atau radiasi.

Pengawasan aktif mungkin menjadi pilihan untuk kanker yang tidak menyebabkan gejala dan diperkirakan tumbuh dengan lambat serta terbatas pada area kecil prostat. Pengawasan aktif juga dapat dipertimbangkan untuk seseorang yang memiliki kondisi kesehatan serius lainnya atau yang berada di usia lanjut.

Faktor Risiko Yang Harus Disadari

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, beberapa kebiasaan yang mungkin tidak disadari oleh Anda bisa menjadi faktor risiko kanker prostat, yang risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Mengutip Healhtline, prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih pada pria dan merupakan bagian dari sistem reproduksi.

Penyakit kanker prostat jarang menyerang pria muda

Menurut Prostate Cancer Foundation, hanya 1 dari 10.000 pria pada usia di bawah 40 tahun yang mengembangkan kanker prostat.

Sementara itu, berikut kebiasaan buruk yang bisa menjadi faktor risiko kanker prostat, yang harus Anda ketahui untuk mawasdiri:

Makanan tinggi lemak

Mengutip Eat This, kebiasaan makanan tinggi lemak jenuh dan tak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Sebab, hasil dari kebiasaan makan tinggi lemak menyebabkan seluruh tubuh mengalami peradangan, yang mana sel kanker prostat dapat berkembang.

Banyak makan daging merah

Mengutip Eat This, kebiasaan makan daging merah terutama dalam jumlah besar telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Hal ini diduga karena tingginya kadar lemak jenuh dan kolesterol yang diterdapat dalam daging merah. Ini menyebabkan peradangan yang memicu kanker prostat. Daging merah yang dimasak matang dengan suhu tinggi mengandung amina heterosiklik (HCA). Karsinogen spesifik dalam daging itu dapat menyebabkan perkembangan kanker prostat dan organ lainnya.

Sering makan gorengan dan soda

Mengutip The Health, kebiasaan makan gorengan serta minum soda dalam porsi besar dapat menambah sekitar 900 kalori. Terlalu banyak asupan kalori dapat membuat berat badan Anda semakin meningkat hingga mencapai obesitas. Padahal, obesitas merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa pria gemuk sebenarnya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat yang lebih agresif, yang lebih sulit untuk diobati.

Banyak minum alkohol

Mengutip Eat This, kebiasaan banyak minum alkohol dapat merusak DNA dalam sel dan nantinya menyebabkan perkembangan sel kanker, termasuk kanker prostat.

Namun menurut Prostate Cancer Foundation, tidak ada hubungan langsung yang diketahui antara alkohol dan risiko kanker prostat.

Merokok

Mengutip Eat This, kebiasaan merokok telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Ini karena produk tembakau dapat merusak DNA dalam sel, yang menjadi penyebab pertumbuhan kanker.

Mengutip The Healthy, sebagian besar penelitian belum menunjukkan hubungan antara merokok dan terkena kanker prostat secara langsung. Namun, kebiasaan merokok sudah dibuktikan mengarah ke banyak jenis kanker lainnya, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, kerongkongan, ginjal, hati, pankreas, perut, dan usus besar.

Paparan bahan kimia berbahaya

Mengutip Eat This, kebiasaan terpapat bahan kimia berbahaya, seperti kadmium dan pestisida, telah dikaitkan secara khusus dengan peningkatan risiko kanker prostat.

Kurang olahraga

Mengutip WebMD, belum ada banyak penelitian untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kurangnya olahraga dengan kanker prostat. Namun, kurang olahraga telah terbukti berperan dalam berbagai jenis kanker, seperti kanker usus besar dan endometrium. Kurang olahraga sering disertai dengan obesitas dan sindrom metabolik, sehingga kebiasaan ini juga mungkin ada hubungannya dengan kanker prostat. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru