JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keyakinannya bahwa sinergi yang kuat antara Polri, TNI, dan BIN akan mampu melakukan tindakan pencegahan dan penangkalan setiap potensi gangguan keamanan dan ketertiban selama bulan Ramadan dan nanti di saat Idulfitri 1439H.
“Sehingga masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan tenang, aman, dan nyaman,” kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Persiapan Menghadapi Idulfitri 1439 H/2018 M, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5) siang.
Untuk itu, Presiden meminta laporan dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam menjaga stabilitas keamanan menjelang Idulfitri dan saat Idulfitri.
Sebelumnya pada Rapat Terbatas itu, Presiden meminta kesiapan infrastruktur di jalur-jalur mudik, kesiapan moda transportasinya, kemudian ketercukupan stok BBM selama Ramadan, dan menjelang nanti Hari Raya Idulfitri.
“Yang tidak kalah pentingnya juga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok yang dibutuhkan oleh rakyat,” tegas Presiden Jokowi.
Rapat Terbatas itu dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi K Sumadi, Menteri ESDM Ignatius Jonan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sosial Idrus Marham, Menkominfo Rudiantara, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri PANRB Asman Abnur, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan
Cegah ‘Sweeping’
Kepada Bergelora.com dilaporkan sebelumnya, untuk mengamankan perayaan hari raya Idulfitri 1439H pada pertengahan Juni ini, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) selain tetap mewaspadai kemungkinan adanya aksi terorisme, akan melakukan Operasi Cipta Kondisi dengan melakukan tindakan kepada semua preman-preman jalanan.
“Di semua pelabuhan, bandara, terminal, stasiun, sudah disiapkan posko,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5) sore.
Basarnas, Polri, dan TNI, lanjut Kapolri, juga siap untuk membantu masyarakat jika terjadi bencana alam, misalnya Sinabung, Merapi, atau tanah longsor dan banjir. “Ada 1.191 titik yang kita waspadai dan kita siapkan antisipasinya,” ujarnya.
Satgas Pangan
Terkait jaminan ketersediaan komoditas yang dibutuhkan masyarakat dalam merayakan Idulfitri 1439H, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengemukakan, pemerintah berusaha untuk menjaga stabilitas ketersediaan pangan.
Ia menyampaikan dalam Rapat Terbatas, Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan sudah menyampaikan keyakinannya bahwa suplai cukup untuk semua komoditas, tinggal menjaga distribusinya.
“Oleh karena itu, dari Kepolisian bersama-sama dengan kementerian terkait tadi, termasuk KPPU dan Bulog, membuat Satgas Pangan,” ungkap Kapolri.
Menurut Kapolri, Satgas Pangan ini sudah bekerja, dan sampai hari ini, sudah melakukan operasi penegakan hukum sebanyak 421 kasus dengan 397 tersangka.
Kasus yang ditangani Satgas Pangan, jelas Kapolri, mulai dari masalah penimbunan, mafia pangan, dan lain-lain, sebagian besar kasus sudah diajukan. “Ini untuk memberikan efek deterrent kepada para pemain-pemain yang nakal, mafia-mafia pangan yang nakal,” ujarnya.
Kapolri menegaskan penegakan hukum akan terus berlanjut, karena penimbunan pangan bisa membuat terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan barang, sehingga membebani masyarakat.
“Oleh karena itu, kami ingatkan kepada para pelaku pasar, silakan laksanakan sesuai aturan. Yang main-main, kita akan lakukan tindakan tegas untuk itu,” ucap Kapolri. (Enrico N. Abdielli)