JAKARTA- Sufmi Dasco Ahmad , Ketua Harian DPP Partai Gerindra menjelaskan latar belakang kemenangan Andra Soni mengalahkan Airin dalam Pilkada Gubernur Banten 2024.
“Kemenangan Andra Soni di Banten adalah hasil kerja keras Andra Soni. Walaupun Andra Soni adalah Sekretaris Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, namun Andra Soni yang turun ke lapangan melakukan kerja-kerja lapangan, melakukan konsolidasi tim pemenangan di tim pemenangam Prabowo-Gibran dan Andra Soni yang mengkonsokidasikan relawan-relawan di seluruh Banten,” tegasnya kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (30/11)
Sufmi Dasco Ahmad juga mengingatkan pengalaman kerja politik Andra Soni yang sukses memimpin tim pemenangan Prabowo -Gibran di Banten dalam Pilpres 2024 lalu.
“Perlu diketahui juga bahwa Andra Soni sebelumnya adalah, selain Ketua DPD Partai Gerindra Banten juga adalah Ketua DPRD Banten yang mempunyai pengalaman dan juga membumi di Banten serta dekat dengan rakyat,” ujarnya.
Bukan Ironi
Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, tidak mengherankan, dengan kerja keras dan mesin partai yang masih hangat serta mesin relawan Prabowo-Gibran yang senantiasa ikut bekerja keras dalam Pilpres 2024, maka Andra Sony sangat bisa memenangkan Pilkada Banten dengan dukungan seluruh pihak yang selama ini bekerja keras mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
“Sehingga tidak ada hal yang ironis karena fakta-fakta dilapangan adalah hasil kerja keras Andra Soni selama ini sebagai sekretaris daerah tim pemenangan Propinsi Banten yang memotori pemenangan Prabowo-Gibran di Banten yang membuahkan hasil yang menyebabkan yang bersangkutan menjadi Gubernur Banten,” tegasnya menjawab pernyataan
Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah yang menilai kekalahan Airin ironis di Banten.
PDIP menyebut terjadi anomali pada hasil Pilkada Banten 2024, menyusul kekalahan usungan PDI-P Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dari usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Andra Soni-Dimyati Natakusumah berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga.
Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah, menilai kekalahan Airin ironis karena ia merupakan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 dan berhasil membawa kemenangan untuk pasangan tersebut di Banten.
“Seorang Airin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten, pada saat dia menjadi calon gubernur, harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan kemenangan,” kata Basarah dalam jumpa pers, Kamis (28/11/2024).
Menurut dia, intervensi itu salah satunya berlangsung dalam bentuk pengerahan “partai cokelat” atau “parcok”.
Basarah menyinggung, sebagian besar lembaga survei telah memprediksi kemenangan Airin beberapa hari sebelum tanggal pemungutan suara dengan keunggulan elektabilitas yang cukup solid.
“Realistis nggak, sebuah hasil survei yang hampir satu minggu, melaporkan perbandingan yang sangat signifikan antara proses survei suara Airin dengan kandidat yang lainnya, di atas 70 persen ke atas, kemudian hanya dalam waktu beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan, (ini) anomali yang kedua,” ujarnya.
Ketua fraksi PDI-P di MPR RI itu menyebut bahwa partainya akan melakukan upaya hukum untuk menggugat hasil pilkada ini ke Mahkamah Konstitusi.
Gugatan ini, lanjut dia, untuk membuktikan berbagai anomali yang terjadi pada Pilkada Banten 2024.
Adapun pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah bernomor urut 02, diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PSI, PKB, PAN, PPP, Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Garuda.
Sedangkan Airin-Ade bernomor urut 01, diusung oleh Partai Golkar, PDIP, Partai Buruh, PBB, Partai Gelora, PKN, dan Partai Ummat.
Berdasarkan hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah berhasil mengungguli pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi. Salah satunya Charta Politika, yang hasil hitung cepatnya menyatakan bahwa pasangan Andra-Dimyati unggul 57,52 persen. Sedangkan Airin-Ade 42,48 persen. (Web Warouw)

