Minggu, 14 Desember 2025

PEMDA HARUS PERBAIKI CARA BELANJA ANGGARAN..! Purbaya Ultimatum Kementerian: Anggaran Nggak Habis, Tahun Depan Saya Potong!

JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendorong kementerian dan lembaga (K/L) untuk mempercepat belanja. Jika 100% tidak terserap sampai akhir tahun, Bendahara Negara itu mengancam akan memotong anggaran K/L yang bersangkutan di tahun depan.

“Belanja pemerintah pusat kita dorong supaya jalan lebih cepat. Saya ancam kalau nggak habis, tahun depan saya potong anggarannya,” kata Purbaya dalam Dialog Interaktif Pemerintah Pusat dan Daerah di Hotel Bidakara, Jakarta, dilaporkan Bergelora.com, Kamis (11/12/2025).

Purbaya menyebut tindakannya untuk mendorong belanja K/L telah mendapat persetujuan dari Komisi XI DPR RI. Adapun tujuannya agar setiap rupiah yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk dari utang bisa mendorong perekonomian secara maksimal.

“Bukan untuk apa-apa, cuma untuk supaya belanja kita betul-betul keluar tepat waktu karena setiap rupiahnya kan sebagian besar utang. Kalau saya sudah utang terus nggak dipakai, saya dosa, saya utang untuk uang yang nggak dipakai. Bayar bunganya juga bisa mahal tuh utang. Lebih jelek lagi, dorongan keekonomian menjadi tidak maksimal,” imbuhnya.

Sebelumnya, Purbaya menegaskan komitmennya untuk mempercepat belanja negara secara efektif. Ia mau di bawah kepemimpinannya tidak ada lagi sisa anggaran yang berlimpah di akhir tahun.

“Saya inginkan nanti di akhir tahun semua uang yang kita punya bisa dipakai secara efektif. Jadi nggak akan ada sisa uang yang berlebihan seperti dulu lagi. Uang dipakai untuk pembangunan,” ucap Purbaya usai rapat terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (12/9).

Purbaya mengaku akan melakukan tinjauan rutin untuk melihat program-program pemerintah mana yang tidak efektif dalam menyerap anggaran, supaya bisa dialokasikan ke program lain yang manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat.

“Jadi ini bukan kejutan jangka pendek yang dampaknya kecil. Ini akan memberikan kejutan jangka panjang yang dampaknya jangka panjang ke perekonomian. Jadi selama ini yang macet-macet, akan kita lancarkan dan dana yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan,” imbuhnya.

Purbaya Minta Pemda Perbaiki Cara Belanja Anggaran

 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menyebut pembenahan tata kelola keuangan daerah menjadi prasyarat utama bagi pemerintah pusat untuk meningkatkan dukungan fiskal kepada pemerintah daerah.

Purbaya menilai rendahnya kualitas dan efektivitas belanja daerah berpotensi menghambat upaya pemerintah dalam memperbesar alokasi Transfer ke Daerah (TKD)

“Perbaiki dahulu cara membelanjakan anggaran. Masih ada yang bocor dan tidak tepat sasaran. Kalau sudah baik, saya yakin alokasi pada triwulan II tahun depan bisa meningkat,” ujar Purbaya di Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Ia menyebut sebelum pemerintah daerah mengajukan tambahan anggaran, mereka perlu menunjukkan bukti nyata perbaikan tata kelola fiskal.

Purbaya menyatakan siap mengusulkan revisi anggaran kepada Presiden Prabowo Subianto apabila disiplin fiskal daerah meningkat. Namun, tanpa perbaikan kualitas pengelolaan anggaran dan efektivitas belanja, Kementerian Keuangan sulit menambah dukungan dana.

Menurut dia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memegang peran strategis sebagai pengawas APBD yang memastikan setiap rupiah digunakan secara akuntabel. DPRD juga diminta menjadi penjaga disiplin fiskal agar belanja tidak bocor dan program pembangunan berjalan optimal.

Selain pengelolaan anggaran, Purbaya menyoroti kebutuhan daerah untuk menciptakan iklim bisnis yang sehat guna mempercepat pergerakan ekonomi. Ia menegaskan bahwa perbaikan investment climate merupakan bagian integral dari strategi fiskal yang tepat.

“Kalau kondisi ekonomi sedang lesu, perbaikan iklim usaha akan membuat aktivitas bisnis bergerak lebih cepat. Pelaku usaha akan segera mengeksekusi rencana bisnis mereka,” kata Purbaya.

Bendahara negara itu juga mendorong persaingan positif antardaerah dalam menarik investasi melalui penciptaan business climate yang kondusif serta penyediaan infrastruktur dan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Setiap daerah akan berkompetisi. Siapa yang mampu menciptakan iklim investasi lebih baik dan infrastrukturnya kuat, dia akan menarik investasi lebih besar dibandingkan yang lain,” ujarnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru