Rabu, 8 Oktober 2025

PEMDA INI PATUT DICONTOH..! Bulog Bangun Pabrik Penggilingan Padi Modern Pertama di Luar Jawa

JAKARTA – Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, akan menjadi lokasi pembangunan pabrik penggilingan padi modern pertama milik Perum Bulog di luar Pulau Jawa.

Proyek strategis nasional ini diharapkan dapat memperkuat posisi Kabupaten Luwu sebagai salah satu sentra produksi beras terbesar di kawasan timur Indonesia.

Rencana pembangunan pabrik tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Luwu pada Senin (6/10/2025). Dalam rapat itu, DPRD menyetujui pemindahtanganan aset daerah berupa lahan seluas 50.000 meter persegi (5 hektar) di Desa Barammamase, Kecamatan Walenrang, beserta dua unit bangunan yang ada di atasnya.

Lahan ini akan digunakan oleh Perum Bulog sebagai lokasi pembangunan sentra penggilingan padi modern.

Pemimpin Perum Bulog Cabang Palopo, Hadir Alamsyah, menjelaskan bahwa pembangunan pabrik penggilingan padi modern di Luwu merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperkuat rantai pasok pangan nasional.

“Ini akan menjadi pabrik penggilingan padi modern pertama yang dibangun Bulog di luar Pulau Jawa. Di Bulog baru sepuluh yang ada di Jawa dan NTB,” kata Hadir dikutip Bergelora.com.di Jakarta, Rabu (8/10).

Hadir menambahkan, pabrik tersebut direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2026 setelah hibah tanah diserahkan.

“Untuk beroperasinya kami harus terima dulu dari Pemda tanah hibahnya. Rencana semester dua tahun 2026 baru bisa dibangun,” ucap Hadir.

Ia juga menegaskan bahwa komitmen Pemda Luwu untuk menyerahkan tanah hibah sudah siap dan tinggal diusahakan oleh Pemda untuk kelanjutannya.

Kehadiran sentra penggilingan padi modern ini diharapkan dapat memperluas kapasitas penyerapan gabah petani, khususnya di wilayah Luwu Raya, yang meliputi Luwu, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

“Dengan kapasitas produksi mencapai 120 ton per hari, Bulog menargetkan pabrik ini menjadi tulang punggung cadangan beras pemerintah (CBP) di kawasan timur Indonesia,” ujar Hadir.

Bupati Luwu, Patahudding, menyatakan dukungannya terhadap pembangunan pabrik modern Bulog sebagai bagian dari visi pemerintah daerah untuk menjadikan Luwu sebagai daerah produsen beras unggulan nasional.

“Keputusan hibah lahan ini kami ambil dengan pertimbangan matang agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan pembangunan daerah secara keseluruhan,” tuturnya.

Patahudding menambahkan bahwa kebijakan tersebut sejalan dengan prioritas pembangunan daerah yang tertuang dalam program Mandiri Ekonomi Berbasis Sumber Daya Lokal, Luwu Berdaya.

Ia menekankan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi Luwu, dan pemerintah daerah terus berupaya mengembangkan nilai tambah dari hasil produksi petani.

“Pembangunan pabrik ini akan membuka lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi masyarakat, serta meningkatkan daya saing komoditas beras Luwu di tingkat nasional,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa kerja sama dengan Bulog bukan sekadar investasi infrastruktur, melainkan juga investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan daerah. Dengan fasilitas modern dan dukungan teknologi pascapanen, Kabupaten Luwu diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan pertanian terpadu di luar Pulau Jawa.

“Kami ingin memastikan Luwu tidak hanya dikenal sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan, tetapi juga sebagai pusat agribisnis modern yang berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.

Dengan adanya persetujuan pemindahtanganan aset daerah tersebut, Pemerintah Kabupaten Luwu menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor pertanian sebagai penggerak utama ekonomi rakyat.

Pembangunan pabrik penggilingan padi modern ini menjadi tonggak baru bagi Luwu untuk melangkah menuju daerah agribisnis yang unggul, berdaya saing, dan berkelanjutan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru