Selasa, 1 Juli 2025

Pendakian Ke Merapi Ditutup

JAKARTA- Staff Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief melaporkan kepada bergelora.com, di Jakarta, Rabu (30/4) tentang kenaikan status bahaya Gunung Merapi dari normal menjadi waspada terhitung sejak 29 April 2014 pkl. 24:00 WIB kemarin.

“Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara ditutup, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi,” tegasnya.

Berdasarkan evaluasi data pemantauan menurutnya terjadi kegempaan dari tanggal 20-29 April 2014 berupa gempa guguran sebanya 37 kali, gempa fase sebnayak 13 kali, gempa hembusan asap sebanyak 4 kali, gempa tektonik sebanyak 24 kali dan gempa fekwensi rendah sebanyak 29 kali.

 “Peningkatan signifikan terjadi pada jenis gempa frekwensi rendah. Belum menunjukkan perubahan signifikan deformasi,” ujarnya.

Secara visual menurutnya dari Pos-Pos Pengamatan Gunung Merapi dilaporkan terdengar suara dentuman berulangkali hingga radius 8 km. Ia menjelaskan bahwa sehubungan dengan banyaknya pertanyaan soal karakter erupsi Merapi Yogyakarta, Andi Arief menjelaskan bahwa seusai dengan arahan dari Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Soerono dan juga Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo setelah berhenti erupsi Merapi 2010, Merapi berubah secara fisik dan karakternya.
“Untuk itu masyarakat di sekitar Merapi dan ahli-ahli gunung api harus merubah cara pandang Merapi dan cara penyesuaian diri. Data-data Merapi tidak akan sama dengan sebelumnya,” ujarnya.

Menurut Andi Arief, Merapi tidak bisa diprediksi, kapan dan berapa besar letusannya, hanya sangat bergantung aktivitas terkini. Saat ini sistem Merapi berbeda.

“Termasuk Merapi tanpa topi yaitu sumbat pada kawah berupa kubah lava. Kita harus melihat Merapi yang selalu memberi dan tidak pernah meminta kembali, juga selalu menepati janji. Janji Merapi kali ini akan beda dengan janji-janji sebelumnya, namun Merapi tetap Merapi, kita harus menghormat karena sejatinya kita bagian dari alam seperti kodrat Merapi adalah alam. Kedepan, kita harus hati-hati karena Merapi telah memberi tanda Waspada yang harus kita cermati,”. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru