JAKARTA– Pasien yang sembuh dari covid-19 ternyata memiliki beberapa dampak buruk bagi tubuh, salah satunya penurunan IQ. Pasien yang sembuh dari covid-19 dipercaya mengalami penurunan IQ dan fungsi otak.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian terbaru yang mengatakan bahwa covid-19 bisa mempengaruhi fungsi otak.
Bahkan, penelitian membuktikan bahwa pasien penyintas covid-19 mengalami penurunan kognitif setelah menerima beberapa tes.
Seperti dilansir Bergelora.com dari Reuters, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Imperial College, London menemukan bahwa virus covid-19 bisa mempengaruhi fungsi otak bahkan penurunan IQ.
Hal tersebut diketahui setelah peneliti melakukan tes kemampuan kognitif pada pasien sembuh covid-19. Peneliti melakukan tes kepada lebih dari 84 ribu orang.
Tes kognitif yang diberikan mengukur kemampuan berpikir otak dengan tekBaca Juga:
Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa beberapa orang yang mengalami kasus infeksi covid-19 mengalami penurunan fungsi kognitif.
Bahkan kemampuan pasien covid-19 lebih buruk daripada partisipan yang tidak pernah terinfeksi covid-19 atau bahkan partisipan yang menunjukkan gejala ringan covid-19.
Hasil tes kognitif para partisipan dianalisis melalui sebuah studi disebut Great British Intelligence Test yang menunjukkan bahwa penurunan IQ paling parah terjadi pada pasien covid-19 yang mengalami penurunan IQ hingga 8,5 poin atau setara dengan penuaan 10 tahun.
Menurut salah seorang peneliti mengatakan bahwa orang-orang yang sudah sembuh termasuk mereka yang sudah tidak menunjukkan gejala, mengalami defisit kognitif yang signifikan.
Sebagian partisipan yang terinfeksi covid-19 mengalami penurunan signifikan dalam tes logika, makna kata, perhatian dan emosi. Bahkan penurunan IQ juga dialami oleh partisipan yang sembuh dari covid-19.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang sembuh sebagai suspek atau konfirmasi positif covid-19 mendapatkan hasil tes kognitif dan berbagai kemampuan berpikir lebih buruk daripada yang tidak pernah terinfeksi covid-19. (Enrico N. Abdielli)