Selasa, 7 Oktober 2025

PENTING NIH GAEZ..! Pakar Korea Sebut Pembersihan Paru Tradisional Dapat Perkuat Imunitas Tubuh: Tak Perlu Vaksinasi TBC

JAKARTA – Pakar Pengobatan Tradisional Korea dan Direktur Pyunkang Korean Medicine Hospital dr. Seo Hyo Seok menyebutkan vaksinasi TBC yang sedang digalakkan dunia medis barat tidak perlu dilakukan. Hal ini disampaikan dalam acara bincang-bincang bertajuk “Rahasia Paru-Paru Bersihuntuk Hidup Lebih Sehat” di Jakarta, Senin (6/10/2025).

“Dengan melakukan pembersihan paru-paru (lung cleansing) secara tradisional dan menyehatkan tonsil (amandel) maka seseorang dapat memperkuat imunitas tubuh. Sehingga vaksinasi yang diandalkan dunia kedokteran barat selama ini tidak diperlukan,” ujarnya menjawab kampanye vaksinasi TBC yang sedang diujicoba oleh WHO di Indonesia.

Ia memberi contoh Presiden Korea Selatan yang tidak terpapar Covid -19 karena melakukan pembersihan paru-paru di masa Pandemi Covid 19.

“Dengan semakin kita melakukan pembersihan paru-paru atau lung cleansing, maka penyakit-penyakit juga nantinya tidak akan datang,” kata Seo dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (7/10).

Dalam acara bincang-bincang bertajuk “Rahasia Paru-Paru Bersih untuk Hidup Lebih Sehat” di Jakarta, Senin (6/10), Seo menekankan bahwa paru-paru yang bersih dan kuat pun setelahnya menguatkan amandel dan organ lainnya, serta mencegah terkena pneumonia, asma, flu, pilek dengan demam kurang lebih 39 derajat celcius.

Ini Fungsi Amandel

Menurutnya, dalam.ilmu medis barat, tonsil atau amandel yang membengkak akan diangkat lewat operasi.

“Padahal amandel berfungsi sebagai penyaring awal setiap kuman, bakteri dan virus yang masuk lewat sistim pernafasan. Dengan pengobatan tradisional amandel yang bengkak bisa disehatkan kembali,” ujarnya.

Ia menjelaskan walaupun amandel sudah diangkat, seseorang tidak perlu khawatir dengan ancaman penyakit pernafasan apabila melakukan pembersihan paru-paru.

“Amandel hanya salah satu bagian dari sistim imunitas tubuh. Walau amandel.sudah diangkat, bagian yang lain tetap berfungsi,” ujarnya.

Pyunkang Hwan dan Metode 336

Di Korea Selatan metode pembersihan paru-paru itu dilakukan dengan meminum Pyunkang Hwan atau air yang dievaporasi menjadi pil untuk dikonsumsi. Metode tersebut telah berhasil membantu lebih dari 155 ribu pasien dengan penyakit pernapasan kronis maupun sulit disembuhkan.

Pil itu disebutnya sudah hadir dalam berbagai merek di belahan dunia manapun dan bekerja menggunakan metode 336.

  • Pada 3 bulan pertama sistem imun tubuh akan diperkuat secara alami.
  • Kemudian pada 3 bulan selanjutnya, terdapat proses penataan ulang mikroba usus karena 70 persen kekebalan tubuh bergantung pada mikroba usus.
  • Dalam total selama 6 bulan detoks paru-paru, bakteri netral berubah menjadi bakteri baik dan racun yang menumpuk seumur hidup dibersihkan dengan tuntas.

“Jika bakteri baik berlimpah, sesuai teori gut-brain axis, maka otak juga menjadi sehat dan mencegah demensia,” kata dia.

Untuk mempertahankan kondisi tubuh setelah proses pembersihan selama enam bulan, Seo menyarankan agar detoks paru dilakukan sebulan sekali setiap enam bulan.

“Setelah usia 70 tahun, sebaiknya detoks paru dilakukan sekali sehari,” katanya.

Menurutnya, pendekatan kesehatan berbasis imunitas tersebut relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

Penyakit Paru di Indomesia

Data Kementerian Kesehatan mencatat pada tahun 2024 terdapat sekitar 860 ribu kasus tuberkulosis (TB) yang berhasil ditemukan, meningkat dari 821 ribu kasus pada 2023.

Selain itu, prevalensi asma diperkirakan mencapai 29,6 juta orang dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) menyerang sekitar 16 juta orang di Indonesia.

Berdasarkan pedoman nasional terbaru, jumlah penderita PPOK juga diperkirakan mencapai 4,8 juta orang atau sekitar 5,6 persen populasi.

Kondisi itu semakin diperburuk oleh polusi udara, yang menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menjadi pencetus utama kambuhnya penyakit asma dan memperburuk gangguan paru kronis di kota-kota besar.

“Di tengah situasi ini, penguatan sistem imun menjadi sangat penting, terutama pasca pandemi yang mengingatkan kita betapa vitalnya kesehatan paru dan daya tahan tubuh,” ujar Seo.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2009-2014 Agung Laksono. (Ist)

Patut Dipelajari

Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2009-2014 Agung Laksono menambahkan bahwa pengobatan tradisional di Indonesia sudah biasa digunakan oleh masyarakat sejak dahulu kala.

Adapun jenis pengobatan itu seperti melalui konsumsi jamu dan berbagai metode alternatif lainnya. Oleh karenanya, ia menilai metode pembersihan paru-paru secara tradisional seperti di Korea patut dipelajari oleh Indonesia agar masyarakat bisa hidup lebih sehat dan nyaman. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru