Kamis, 30 Oktober 2025

PENTINGNYA PENDIDIKAN POLITIK..! Kepala BNN: 85% Pengguna Narkoba Terpengaruh Faktor Pertemanan

JAKARTA – ⁠Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto mewanti-wanti soal banyaknya jenis narkotika baru pada era sekarang. Suyudi menyebut sebanyak 85% penyalahguna narkoba dipengaruhi oleh faktor pertemanan.

Hal ini ia ungkapkan pada acara Giat Kemah Bhakti Pemuda yang digelar PB HMI di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Turut hadir Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda Dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad dan Wakil Ketua MPR RI, Abchandra M. Akbar Supratman.

“Penyalahguna narkoba sebesar 1,73% atau sekitar 3,33 juta jiwa, dengan mayoritas adalah kategori coba pakai karena faktor teman dan rasa penasaran. Hasil penelitian bahwa 85,5% penyalahguna terpengaruh karena faktor pertemanan,” ujar Suyudi dalam sambutannya.

Suyudi juga memaparkan bahwa spektrum permasalahan narkoba sangat luas, tidak hanya sebagai persoalan hukum, namun juga persoalan kesehatan, sosial, ekonomi, budaya dan politik. Termasuk pertahanan dan keamanan bangsa, sehingga penanganannya harus komprehensif dari hulu ke hilir.

“Jika mengetahui ada penyalahguna, agar diajak untuk melapor ke Institusi Penerima Wajib Lapor atau BNN untuk direhabilitasi, dengan jaminan tidak akan dipenjara melainkan dipulihkan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Raffi Ahmad menyebut rata-rata anak muda Indonesia menghabiskan lebih dari 8 jam per hari di internet dan 3 jam di media sosial. Artinya, ruang digital adalah arena utama pembentukan karakter dan ideologi.

“Generasi muda menjadi diplomat budaya informal dari musisi yang tampil di festival dunia, chef diaspora yang mengenalkan rendang dan sambal, hingga kreator konten yang mempopulerkan nilai-nilai toleransi Indonesia,” kata Raffi.

Dia menegaskan bahwa pembangunan pemuda Indonesia adalah fokus utama Presiden Prabowo Subianto. Terbukti, katanya, dengan beberapa program prioritas yang tujuannya adalah mempersiapkan generasi muda unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Sekolah Garuda.

“HMI selama ini sudah berkontribusi besar dalam pembangunan intelektual, sosial, dan ekonomi umat melalui gerakan pemberdayaan dan wirausaha muda. Di era digital, kader HMI harus menjadi produsen nilai positif dan pelopor etika bermedia, bukan sekadar pengikut tren,” ujarnya.

Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menyatakan pemberantasan narkoba merupakan salah satu pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dia juga mengatakan pemberantasan narkoba menjadi syarat membangun sumber daya manusia unggul.

“Berperang terhadap narkoba demi kemanusiaan tentunya sejalan dengan Asta Cita Bapak Presiden. Khususnya poin ke-7 terkait pemberantasan narkoba sebagai bagian reformasi hukum dan ketahanan bangsa,” kata kata Suyudi dalam jumpa pers pengungkapan kasus narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

Mantan Kapolda Banten itu kemudian menyebutkan masalah narkoba merupakan isu kemanusiaan. Dia mengatakan narkoba bukan sekadar kriminal.

“Narkoba dipandang sebagai isu kemanusiaan bukan hanya sekadar kriminalitas. Pengguna narkoba sebagai korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan penjara,” ujarnya.

Perang Anti Narkoba di 5 Provinsi Sekaligus

Kepada Bergelora.com si Jakarta dilaporkan, Selasa.(28/10), sebelumnya, operasi penindakan dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk membongkar peredaran narkoba di lima Provinsi Indonesia. BNN menyita barang bukti sabu hingga ribuan ekstasi dari penindakan tersebut.

Pengungkapan pertama ada di Sulawesi Tenggara Sultra (Sultra). Penangkapan dilakukan pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 19.15 Wita. Mulanya BNNP Sultra mendapat informasi bahwa I, yang merupakan kurir sabu, akan tiba di Bandara Haluoleo sekitar pukul 18.00 Wita.

BNNP Sultra kemudian membentuk tim untuk melakukan penyelidikan. Hingga akhirnya BNNP bersama avsec dan TNI AU berhasil menangkap I setelah mendarat.

“Sekitar pukul 19.15 Wita, tim BNNP Sultra bersama pihak avsec dan personel TNI AU mengamankan seorang laki-laki di depan pintu terminal kedatangan Bandara Haluoleo. Selanjutnya, yang bersangkutan dibawa ke salah satu ruangan di area kedatangan Bandara Haluoleo untuk dilakukan penggeledahan dan interogasi,” kata Tim Berantas BNNP Sultra, Kombes Alam Kusuma S, dalam keterangannya, Sabtu (25/10).

Diketahui barang haram tersebut dibawa dari Medan, Sumatera Utara (Sumut), menuju Kendari, Sultra. Koper berisi belasan paket sabu itu hendak diserahkan kepada seseorang di Medan.

“Bahwa yang bersangkutan membawa narkotika jenis sabu dari Kota Medan, Sumatera Utara, transit Jakarta menuju Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, menggunakan pesawat Super Air Jet. Bahwa tas koper yang berisikan narkotika jenis sabu diberikan oleh seseorang di depan terminal bus ketika tiba di Kota Medan, Sumatera Utara,” ujarnya.

BNN Bongkar Peredaran Narkoba di Sumut hingga Sultra

Paket berisi 2.030,8 gram sabu yang dibawa pelaku menggunakan koper diamankan. Berikut ini rinciannya:

1. Kode A I : 187,6 gram

2. Kode A II : 145,6 gram

3. Kode A III : 181,3 gram

4. Kode A IV : 162,9 gram

5. Kode A V : 180,9 gram

6. Kode A VI : 156,7 gram

7. Kode B VII : 179 gram

8. Kode B VIII : 144,8 gram

9. Kode B IX : 195,8 gram

10. Kode B X : 178,8 gram

11. Kode B XI : 152,5 gram

12. Kode B XII : 164,9 gram

Narkoba di Kaltara

BNNP Kalimantan Utara (Kaltara) dan Bea dan Cukai juga mengungkap kasus narkoba. Tim gabungan berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat lebih dari satu kilogram di Pelabuhan Speed Boat SDF Tengkayu I, Kota Tarakan.

Kepala BNNP Kalimantan Utara Brigjen Pol Tatar Nugroho menjelaskan, laporan awal dari masyarakat menyebutkan adanya upaya pengiriman sabu dari Nunukan menuju Tarakan menggunakan speed boat

“Menindaklanjuti informasi tersebut, tim Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kaltara berkoordinasi dengan Bea dan Cukai Tarakan untuk melakukan penyelidikan. Setelah dilakukan pemantauan, tim berhasil mengamankan satu orang kurir beserta barang bukti di Pelabuhan Tengkayu I,” ujar Brigjen Pol Tatar Nugroho.

Pada Rabu (22/10), tim gabungan BNNP Kaltara dan Bea Cukai Tarakan melakukan penyisiran di perairan Tarakan-Nunukan menggunakan speed boat Bea Cukai. Namun penyisiran tersebut belum membuahkan hasil

Keesokan harinya, Kamis (23/10), sekitar pukul 08.00 Wita, tim kembali menerima informasi bahwa sabu dikirim melalui speed penumpang Sadewa Gemilang menuju Pelabuhan Tengkayu I. Sekitar pukul 14.30 Wita, tim melihat seorang pria turun dari speed boat dengan membawa ransel hitam.

Pria tersebut diketahui bernama Syachril alias Boneng (30), warga Nunukan. Petugas kemudian menangkapnya dan melakukan pemeriksaan di ruang Dishub Pelabuhan. Dari hasil penggeledahan, ditemukan satu bungkus teh cina warna hijau bertulisan ‘R1688’ berisi kristal putih yang diduga sabu dengan berat 1.039 gram (bruto).

Selain sabu, petugas menyita sejumlah barang lain, di antaranya satu unit handphone, tiket speed boat, tas ransel, dan dua kantong plastik warna hitam. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru