Minggu, 2 November 2025

PERANG DAGANG TERTUNDA..! Trump & Xi Jinping Bertemu di Korsel, Ini Hasil Lengkapnya

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pekan lalu melakukan pertemuan penting di Korea Selatan. Pertemuan ini dinilai menjadi sinyal perang dagang yang mereda antara dua negara dengan kapasitas ekonomi besar di dunia itu.

Sederet perjanjian disepakati kedua pemimpin dalam pertemuan yang singkat tersebut. Melansir Reuters, Minggu (2/11/2025), kantor resmi Presiden AS, Gedung Putih, merilis deretan kesepakatan yang dicapai antara Trump dan Xi Jinping di Korea Selatan.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan kesepakatannya AS-China berikut ini daftarnya:

Penurunan Tarif Impor Buat China

Dalam pertemuan Trump dan Xi Jinping, AS menyatakan siap mengurangi separuh tarif sebesar 20% untuk barang-barang China yang terkait dengan pasokan bahan kimia prekursor opioid fentanil.

Kemudian, ada juga pengurangan bea masuk menjadi 10%. Sejak Februari, administrasi Trump menggetok tarif impor untuk barang China sebesar 57%, penurunan yang disepakati membuat tarif menjadi hanya 47%.

China Longgarkan Ekspor Tanah Jarang

Dalam pertemuan dengan Trump, Xi Jinping menyetujui negaranya untuk melakukan penangguhan selama satu tahun atas pengendalian ekspor untuk mineral dan magnet tanah jarang. Artinya, AS bisa mendapatkan komoditas tersebut tanpa dibatasi.

Tanah jarang memiliki peran vital dalam industri mobil, pesawat, dan senjata. Komoditas yang sama juga telah menjadi sumber daya tawar bagi China yang paling kuat dalam perang dagangnya dengan AS.

Gedung Putih mengatakan China juga akan mengeluarkan lisensi umum untuk ekspor tanah jarang, galium, germanium, antimon, dan grafit untuk kepentingan pengguna akhir AS dan pemasok mereka.

China Tangguhkan Tarif Balasan ke AS

China juga setuju untuk menangguhkan semua tarif pembalasan yang telah diumumkannya sejak 4 Maret. Termasuk bea masuk atas produk ayam, gandum, jagung, kapas, sorgum, kedelai, daging babi, daging sapi, produk akuatik, buah-buahan, sayuran, dan produk susu asal AS.

Selain itu, China juga akan menangguhkan atau menghapus semua tindakan balasan non-tarif pembalasan yang diambil terhadap AS sejak 4 Maret. Seperti mendaftarkan perusahaan-perusahaan Amerika tertentu dalam daftar pengguna akhir dan daftar entitas yang tidak dapat diandalkan milik pemerintah China.

China Beli Kedelai AS

Gedung Putih menyatakan China juga disebut setuju untuk membeli setidaknya 12 juta metrik ton kedelai AS dalam dua bulan terakhir tahun 2025. China juga sepakat mengimpor 25 juta metrik ton kedelai AS pada masing-masing tiga tahun berikutnya. China juga disebut setuju untuk melanjutkan pembelian sorgum dan kayu keras AS.

Negara pimpinan Xi Jinping itu telah berhenti membeli kedelai AS musim gugur ini, mereka tidak membeli sama sekali pada bulan September setelah mendapatkan kedelai dari Brasil dan Argentina. Trump mendesak pembelian lebih banyak, mengingat keluhan keras dari para petani AS.

China berjanji untuk memperluas pembelian kedelai secara besar-besaran dalam perjanjian perdagangan yang menghentikan perang dagang pada tahun 2020, tetapi tidak pernah mencapai target karena pandemi COVID-19 melanda.

China Buka Ekspor Chip ke AS

Selain itu, China juga akan mengambil langkah-langkah untuk melanjutkan perdagangan dari fasilitas produsen chip Nexperia di China. Keputusan ini memungkinkan produksi chip warisan penting untuk mengalir ke seluruh dunia.

Kemudian, China juga akan memperpanjang proses pengecualian tarif berbasis pasar untuk impor dari AS, dengan pengecualian tersebut akan tetap berlaku hingga 31 Desember 2026.

China pun diminta untuk menghentikan investigasi antimonopoli dan anti dumping yang menargetkan perusahaan-perusahaan AS dalam rantai pasokan semikonduktor.

AS Tangguhkan Bea Pelabuhan

Pemerintahan Trump setuju untuk menangguhkan selama satu tahun biaya pelabuhan baru yang dikenakan pada kapal-kapal yang dibangun, dimiliki, dan berbendera China. Biaya tersebut, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pembuatan kapal komersial AS, dapat menambah jutaan Dolar AS pada biaya setiap pelayaran ke pelabuhan-pelabuhan AS.

Biaya pelabuhan mulai berlaku pada 14 Oktober, bersamaan dengan tarif 100% untuk derek kapal-ke-pantai buatan China. Tarif ini dengan cepat mengganggu arus kargo, mendorong kenaikan tarif peti kemas karena para pengirim barang berusaha menghindari kapal-kapal yang terkait dengan China.

Gedung Putih mengatakan akan bernegosiasi dengan Tiongkok mengenai masalah ini untuk sementara waktu, sambil melanjutkan perundingan dengan Korea Selatan dan Jepang untuk merevitalisasi industri pembuatan kapal Amerika.

Kerja Sama Pengawasan Fentanil

Terakhir, Gedung Putih menyatakan China setuju untuk mengambil langkah-langkah signifikan guna mengakhiri aliran fentanil ke AS. Termasuk langkah-langkah untuk menghentikan pengiriman bahan kimia prekursor tertentu ke Amerika Utara dan secara ketat mengontrol ekspor bahan kimia lainnya ke seluruh dunia.

Kelompok kerja dari kedua negara akan menetapkan langkah-langkah yang sangat objektif dalam beberapa minggu mendatang untuk mengurangi arus masuk fentanil guna mengukur keberhasilan dalam mengekang opioid mematikan yang dituding sebagai penyebab puluhan ribu kematian akibat overdosis di AS setiap tahun. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru