Jumat, 13 Desember 2024

PERCEPAT INVESTASI DI KALTARA DONG..! Luhut Minta China Serius Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta China serius membantu Indonesia menggarap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Ia menyebut proyek kereta cepat adalah bagian dari sinergi Indonesia dan China. Ini sudah terwujud dalam Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Luhut menegaskan proyek Whoosh adalah bukti keberhasilan Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative alias GMF-BRI. Oleh karena itu, Luhut menyebut sudah sepantasnya lintasan kereta cepat di Indonesia diperpanjang hingga Surabaya.

“Oleh karena itu, saya harap Pemerintah Tiongkok, China Development Bank (CDB), dan China Railway terus memberikan atensi prioritas dan dukungan finansial, serta pengalihan teknologi pengoperasian KCJB,” ucap Luhut dalam keterangan resmi, Jumat (19/4).

“Kami mengusulkan pembentukan joint task force untuk percepatan proyek (Kereta Cepat Jakarta-Surabaya),” tegasnya.

Harapan Luhut itu disampaikan langsung dalam Pertemuan ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI-RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pada pertemuan itu, hadir Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Luhut juga mengutip statistik Whoosh yang sudah beroperasi komersial sejak 17 Oktober 2023. Menurutnya, dalam tiga bulan terakhir rata-rata penumpang Whoosh mencapai 15 ribu orang per hari.

Bahkan, ia mengklaim penumpang kereta cepat pertama yang dimiliki Indonesia itu terus meningkat. Pada puncak arus mudik lebaran 2024 penumpang Whoosh disebut tembus 21.422 orang atau naik 34 persen.

Menko Marves Luhut juga percaya hubungan erat Indonesia dan China akan terus berlanjut setelah masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ia berharap kedua negara tetap mengedepankan prinsip saling percaya, menghormati, dan saling menguntungkan.

“Indonesia pada Februari 2024 lalu berhasil mengadakan pemilu serentak dengan lancar. Saya yakin pada periode pemerintahan selanjutnya, Indonesia akan menjamin keberlanjutan kebijakan Presiden Joko Widodo dan meneruskan persahabatan yang kuat dan kerja sama yang konstruktif antara Indonesia dan Tiongkok,” tandasnya.

Investasi China di Kaltara

Luhut Pandjaitan juga menagih realisasi investasi China di Kalimantan Utara (Kaltara).
Luhut menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen memberi insentif dan kebijakan pendukung. Ini termasuk industri strategis, seperti investasi petrokimia di Kaltara.

“Kami berharap proyek Kaltara dapat direalisasikan mulai pertengahan tahun (2024) ini,” ucap Luhut.

“Seperti yang kita bahas kemarin, kami terbuka untuk mengundang investor negara lain untuk bersama mengembangkan proyek strategis ini,” imbuhnya.

Ucapan Luhut itu disampaikan dalam Pertemuan ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI-RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Hadir langsung Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pertemuan tersebut.

Di lain sisi, Luhut menyinggung soal kendaraan listrik garapan Negeri Tirai Bambu. Ia mengapresiasi langkah China yang mulai meningkatkan penggunaan lokal konten di Indonesia, seperti pabrikan Build Your Dream (BYD) dan Wuling.

Menlu China Wang Yi mengatakan pihaknya sangat senang bekerja sama dengan Indonesia. Ia berharap kerja sama yang sudah ada bakal semakin baik, serta semakin erat ke depannya.

Khusus soal investasi di bidang petrokimia, Luhut pernah mengatakannya pada Februari 2024 lalu. Ia menyebut pabrik ini akan dibangun seiring pembangunan pabrik yang memproduksi turunan stainless steel.

“Downstreaming dari stainless steel yang menjadi garpu, sendok, jarum suntik, dan sebagainya itu mereka (China) sudah minta ingin masuk dan kita akan bikin kawasan khusus untuk ini,” ujar Luhut dalam unggahan Instagram resminya pada Februari 2024 lalu.

Luhut berharap pembangunan kawasan khusus di Kaltara ini bisa membuka peluang bagi industri lokal bahkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk ikut terlibat dalam industri petrokimia tersebut.

Ia menuturkan China sudah memberi lampu hijau terkait angka investasi dalam proyek industri petrokimia China tersebut.

“Yang saya senang lagi, kemarin walaupun di China, atau semua dunia, mengalami ekonomi agak sulit, mereka juga sudah sampaikan petrochemical yang akan dibangun juga akan tetap dilanjutkan,” tambahnya. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru