Kamis, 7 Agustus 2025

PERCUMA GAK BAKAL BISA..! Menag Minta Seluruh Umat Beri Apresiasi Jika Ada yang Bangun Rumah Ibadah: Jangan Dilarang

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, meminta seluruh umat beragama untuk memberikan apresiasi jika ada suatu tempat yang disakralkan menjadi rumah ibadah. Hal ini diucapkan Nasaruddin dalam agenda Merawat Kerukunan Umat Menuju Indonesia Emas 2045, yang dihadiri perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).

“Harusnya kita berikan apresiasi kalau ada satu tempat yang akan disakralkan oleh manusia. Makin banyak tempat sakral di bumi ini, semakin manusiawi manusia itu sendiri,” kata Nasaruddin di Gading Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (6/8/2025).

Nasaruddin menyinggung cerita ketika Nabi Muhammad menganjurkan para sahabatnya untuk membantu rehabilitasi dan pembangunan rumah ibadah agama lain.

“Nabi mendengar ada gereja mangkrak di suatu tempat, kirim surat, ini ada autentiknya. Bantu rumah ibadah itu, kasihan mereka mau beribadah enggak ada rumah ibadahnya, ini logikanya Rasulullah,” ucapnya.

Karena itu, Nasaruddin meminta setiap umat beragama di Indonesia untuk meneladani apa yang dilakukan oleh Rasulullah.

“Logika kita pun juga mengatakan, kalau saya tanya kepada Bapak Ibu sekarang di sini, jawab secara objektif, lebih bagus mana rumah ibadah yang banyak dan ditempati orang untuk kontemplasi, mendekatkan diri kepada Tuhan atau tempat-tempat preman-preman yang memikirkan jahat untuk sesamanya. Mana yang bagus? Ya rumah ibadah,” tutur dia.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, menurut Menag, makin sedikit rumah sakral di muka bumi ini, maka akan semakin tidak manusiawi manusia.

“Kita harus bersyukur kalau banyak orang mau mensakralkan suatu tempat,” tuturnya.

Sebab itu, ia meminta agar masyarakat tidak melarang apabila ada yang ingin mensakralkan tempat menjadi rumah ibadah.

“Kalau Tuhan maha sakral, maka tempat ini pun juga maha sakral. Jangan melarang untuk mensakralkan tempat-tempat,” imbuh dia. (Web Warouw)

Artikel Terkait

[td_block_social_counter facebook="bergeloradotcom" twitter="bergeloralah" youtube="channel/UCKbE5la4z_J_DLH03Le8RzA" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]

Terbaru