Senin, 28 Juli 2025

Perlu Dewan Pengawas Independen Plototi Danantara

Oleh: Arief Poyuono *

PROGRAM Aksi untuk Danantara  yang dikembangkan secara signifikan versi Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu untuk menjadi pelayan bagi rakyat indonesia yaitu– pertama dengan strategi mengelola cadangan devisa yang dimiliki Indonesia dan mengejar investasi strategis. Dana ini harus memainkan peran kunci dalam strategi ekonomi Indonesia, yang berupaya meningkatkan imbal hasil aset asing dan mendukung tujuan pembangunan nasional untuk keluar dari perangkap pendapatan masyarakat menengah atau middle trap Income pada Tahun 2045

Danantara juga harus bisa  mendukung pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Tingkat kemiskinan di Indonesia lebih dari 60% menurut Bank Dunia. Hal ini mengikuti tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia.

Program Investasi Danantara

Danantara harus Fokus berinvestasi di berbagai kelas aset, termasuk saham, obligasi, real estate, ekuitas swasta, dan dana lindung nilai, baik domestik maupun internasional.

Program Danantara harus bisa meningkatkan imbal hasil dari cadangan devisa Indonesia, mendiversifikasi portofolio investasi, dan mendukung strategi pembangunan nasional, seperti Pertanian, Budidaya Perairan, Keuangan Mikro, Industri Kesehatan, industri peternakan, industri Semikonduktor, dan pembangunan infrastruktur.

Indonesia sebagai produsen utama komoditas global seperti minyak sawit, kelapa, cengkih, nilam, karet alam, kakao, kopi, beras, dan jagung, produk-produk perikanan dan rempah-rempah.

Target Danantara adalah harus menjadi pemain penting di pasar keuangan global, yang memengaruhi tren investasi dan keputusan alokasi aset.

Tentu Danantara akan menghadapi tantangan besar terkait hambatan regulasi, sensitivitas politik seputar investasi di sektor-sektor strategis, serta kebutuhan akan transparansi, kejujuran, pengelolaan yang tidak korup dan akuntabilitas.

Danantara harus memiliki kepemimpinan yang profesional dan tidak dicampuri kepentingan politik agar bisa berkembang, beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi global, dan memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia serta pengaruh internasional.

Manajemen Danantara harus mampu menavigasi lanskap global yang sangat kompleks, dalam menghadapi peningkatan pengawasan dan ketegangan geopolitik, terutama terkait investasi danantara di negara asing dan kerjasama investasi Danantara dengan asing di Indonesia

Strategi peningkatan pemanfaatan aset Danantara untuk meningkatkan imbal hasil portofolio disaat ini danpasca krisis keuangan global,–maka penting bagi manajemen Danantara banyak belajar dari banyak dana pengelolaan SWF di negara-negara yang sudah lebih dulu mengembang model SWF,– mereka terus mengalokasikan dananya ke strategi indeks pasif, baik dalam aset pendapatan tetap maupun ekuitas, biasanya untuk jangka waktu investasi yang sangat panjang.

Kepemilikan dalam portofolio pasif ini seringkali kurang dimanfaatkan, dan mereka semakin mencari cara baru untuk mendapatkan peningkatan imbal hasil portofolio dan untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas pengelolaan investasi mereka. Khususnya, periode suku bunga rendah yang berkelanjutan di pasar-pasar pendapatan tetap utama telah mempercepat adopsi teknik pemanfaatan aset baru yang secara unik menguntungkan SWF mengingat jangka waktu investasi mereka yang panjang dan kepemilikan aset berkualitas tinggi yang besar.

Lebih lanjut, dengan adanya reformasi regulasi telah meningkatkan permintaan dari para pelaku pasar akan aset-aset tersebut untuk digunakan sebagai agunan, sekaligus mendorong fragmentasi sumber likuiditas.

Dengan adanya lanskap perdagangan portfolio sedang bertransformasi melalui pertumbuhan perdagangan elektronik dan algoritmik, yang juga perlu diperhatikan oleh Danantara untuk memastikan eksekusi optimal yang berkelanjutan dan pengurangan biaya perdagangan. Diantara teknik,– Danantara harus meningkatkan pemanfaatan aset Danantara dan efisiensi portofolio nya, maka Danantara harus melakukan di bawah ini

1. Peminjaman sekuritas,
2. Peningkatan pemanfaatan kas,
3. Transformasi agunan,
4. Optimalisasi margin untuk sekuritas yang diperdagangkan di luar bursa (OTC), dan
5. Perdagangan elektronik dan/atau algoritmik.

FSP BUMN Bersatu berharap Manajemen Danantara yang bermodalkan ribuan triliun dari aset aset BUMN harus mampu mencapai imbal hasil finansial jangka panjang guna menjaga dan meningkatkan daya beli internasional cadangan devisa negara. Sebab Dana ini berinvestasi secara global, berkontribusi pada pertumbuhan dan akan memperbesar pengaruh ekonomi Indonesia dan sekaligus mendukung stabilitas fiskal dan program-program sosial.

FSP BUMN Bersatu berharap Manajemen Danantara mampu untuk mengikuti Prinsip-Prinsip Santiago yang terdiri dari 24 prinsip dan praktik yang diterima secara umum oleh negara negara pemilik SWF. Sebab prinsip-prinsip Santiago mendorong transparansi, tata kelola yang baik, akuntabilitas, dan praktik investasi yang bijaksana, sekaligus dan mendorong dialog yang lebih terbuka dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kegiatan SWF.

Sebab dengan dana besar dari Danantara yang berjumlah puluhan ribu triliun yang merupakan milik rakyat Indonesia kemungkinan dapat terjadi fraud dan Korupsi yang dilakukan oleh manajemen Danantara.

Jangan sampai dana yang merupakan dana investasi milik negara, rentan terhadap penipuan, korupsi karena ukuran, kompleksitas, dan operasinya yang seringkali tidak transparan.

Jangan membiarkan tindakan penipuan dan peyelewengan dalam penyalahgunaan dana hingga penggunaan SWF untuk keuntungan pribadi atau agenda politik. Hal ini mengingat selama ini elit partai politik selalu berupaya mengambil keuntungan dari negara.

Dewan Pengawas Independen

Sudah saatnya Presiden Prabowo memastikan Danantara bersih dari perampokan elit-elit partai politik. Ini hanya bisa dilakukan apabila rakyat dan gerakan buruh terlibat mengawasi Danantara. Untuk itu perlu ada inisiatif publik mendirikan dewan pengawas independen untuk memplototi Danantara.

Dewan pengawas independen terdiri dari orang-orang yang punya kredibilitas yang kuat dan bersih dari kalangan gerakan buruh, gerakan rakyat, ahli hukum, ekonom, akuntan dan jurnalis.

——

*Penulis Arief Poyuono, Ketua Umum FSP BUMN Bersatu

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru