JAKARTA- Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan hunian di kota-kota besar terutama Jakarta yang menjadi pusat pemukiman dan kegiatan niaga di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Namun pertumbuhan tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan sehingga alternatif pembangunan yang paling dianggap sesuai dengan keterbatasan lahan di Jakarta adalah dengan membangun hunian secara vertikal.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) bekerja sama dengan Perum Perumahan Nasional (Perumnas) hadir untuk menjawab kebutuhan akan hunian di ibukota. Dua perusahaan pelat merah tersebut telah sepakat melalui penandatanganan nota kesepahaman untuk mengembangkan tiga hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD) di jalur Commuter Line Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi. Tiga hunian vertikal alias apartemen tersebut akan dibangun di Stasiun Bogor, Pondok Cina, dan Tanjung Barat dan diperkirakan berkapasitas mencapai total 5.000 unit.
Dalam proyek tersebut, KAI akan menyediakan lahan, sedangkan Perumnas sebagai penggarap proyeknya. Sebanyak 3.600 unit apartemen akan dibangun di Stasiun Bogor yang berdiri di lahan seluas 42 ribu meter persegi. Di Stasiun Tanjung Barat akan ada 860 unit apartemen di atas lahan seluas 10.450 meter persegi, dan di Stasiun Pondok Cini akan dibangun 520 unit apartemen di atas tanah seluas 5.539 meter persegi.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Pembangunan hunian di kawasan stasiun ini akan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya daya serap yang cukup tinggi tetapi juga akses dari hunian menuju moda transportasi massal yakni Kereta Rel Listrik (KRL) lebih dekat sehingga dapat mengurangi kemacetan. (ZKA Warouw)
Â