Rabu, 12 November 2025

PLOTOTIN JANGAN BOCOR..! Daftar Lengkap Investasi Prioritas SWF Danantara Bernilai Rp344 Triliun

JAKARTA – BPI Danantara menyiapkan sederet proyek strategis nasional yang bakal menjadi sasaran investasi prioritas. Total kebutuhan investasi mencapai ratusan triliun rupiah dan berpotensi memberi dorongan signifikan terhadap kinerja sejumlah emiten di sektor tambang, energi, kimia, hingga konstruksi.

Kepada Bergelora.com di Jakarra dilaporkan, Rabu (12/11), sedikitnya terdapat 10 proyek utama dengan nilai investasi mencapai Rp344,2 triliun yang masuk dalam daftar investasi prioritas Danantara.

Proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Kalimantan, Papua, Sumatera, hingga Nusa Tenggara.

Proyek dengan nilai investasi terbesar adalah industri DME (dimethyl ether) berbasis batu bara di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, dan Banyuasin dengan kebutuhan dana mencapai Rp164 triliun. Proyek ini diproyeksikan memberi dampak positif bagi kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai pemasok utama batu bara.

Selanjutnya, proyek smelter aluminium (bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat, membutuhkan investasi sekitar Rp72 triliun, yang diperkirakan akan menguntungkan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Adapun proyek industri besi baja (iron sand) di Sarmi, Papua, bernilai sekitar Rp19 triliun dan terkait dengan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).

Pada sektor kimia, Danantara mengalokasikan dana untuk beberapa proyek besar, seperti pabrik chlor alkali-ethylene dichloride di Cilegon senilai Rp13 triliun yang berdampak pada PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

Selain itu, proyek chlor alkali plant (TPIA–INA) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT senilai Rp16 triliun juga akan melibatkan TPIA serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Proyek lainnya mencakup pembangunan industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara senilai Rp1,5 triliun yang akan berdampak ke PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) serta proyek geothermal co-generation berkapasitas 45 MW di Ulebelu dan Lahendong dengan nilai Rp2,7 triliun yang akan mendukung PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Selain proyek energi dan industri, Danantara juga memprioritaskan sektor infrastruktur dan sosial keagamaan. Antara lain pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi yang akan melibatkan PT PP Tbk (PTPP), serta pemberian pinjaman bagi Garuda Indonesia (GIAA) sebesar Rp30 triliun untuk memperkuat likuiditas dan struktur keuangan maskapai pelat merah tersebut.

Sektor pangan turut menjadi perhatian dengan proyek revitalisasi tambak seluas 20.413 hektare di Pantura senilai Rp26 triliun, yang diproyeksikan menguntungkan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) sebagai pemain utama di industri perikanan budidaya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru