JAKARTA- Putri Ketiga Proklamator Republik Indonesia (RI), Rachmawati Soekarnoputri kembali mendesak Presiden RI untuk mempersiapkan langkah-langkah darurat. untuk menyelamatkan masa depan kedaulatan RI, setelah banyak bukti temuan keterlibatan Amerika Serikat dalam proses Pemilu 2014.
“Mau tunggu apalagi. Udah jelas secara terang-terangan Amerika Serikat melakukan intervensi. Masa mau nunggu sampai negara terkoyak-koyak,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/8).
Putri Bung Karno mengingatkan bahwa kekacauan pemilu yang ada saat ini adalah dampak dari amandemen UUD’45 yang dimasa pemerintahan Presiden
Megawati Soekarnoputri.
“Akibat kita membiarkan maka, Amerika Serikat dan negara-negara kapitalis lainnya bisa secara terang-terangan intervensi menyiapkan calon presiden bonekanya lewat Megawati,” jelasnya.
Kalau Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono membiarkan proses pengambilalihan kedaulatan Rebublik Indonesia, artinya SBY juga bagian dari rencana global untuk menguasai Indonesia secara politik dan ekonomi.
“Dia (SBY-red) harus bertanggung jawab terhadap pilpres saat ini. Jangan sampai dirinya juga menjadi bagian dari rencana Imperialis untuk menguasai Indonesia,” tegasnya.
Rachmawati mengklarifikasi dirinya tetap independen berjuang untuk kepentingan nasional dan tidak dalam posisi membela capres Prabowo ataupun Jokowi.
“Saya putri Bung Karno. Bertanggung jawab menjaga dan melanjutkan perjuangan Bung Karno memastikan kedaulatan Indonesia. Saya mengajak seluruh rakyat untuk sadar dan bangkit mempertahan kedaulatan bangsa demi masa depan generasi berikut,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rachmawati juga mengklarifikasi bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari Partai Nasional Demokrat, pimpinan Suryo Paloh.
“Saya sudah berkali-kali mengkritik aliansi Nasdem dengan PDIP demi mendukung Jokowi. Tapi kritik dan masukan tidak digubris. Paloh tidak konsekwen dan membohongi publik,” tegasnya. (Web Warouw)
