Rabu, 2 Juli 2025

Rusia Bersiap Lancarkan Operasi Militer Besar

Oleh: Joko Purwanto *

PERKEMBANGAN di Donbass, dimana garnisun Lyman ditarik mundur harus ditempatkan dalam skala dari gambaran utuh peta operasi militer yang berlangsung. Perhatian yang berlebih dalam melihat pertempuran di satu lokal dari garis depan sepanjang 1500 km akan terlihat seperti pertempuran epik tingkat Stalingrad.

Sehingga moment yang sangat strategis menjadi gagal dipahami. Arti penting dari peristiwa ini adalah perubahan skala geopolitik. Rusia menerima penggabungan 4 oblast di Donbass. Rusia menerima 6-8 juta warga bangsa Rusia kembali ke motherland. Rusia menerima koridor darat ke Krimea. Semua proses legal ini akan final pada 5 Oktober, saat dokumen resmi nya disetujui Duma (parlemen) dan Majelis Federasi Rusia. Apakah ini penting .? Sangat penting..!!

Rejim Kiev langsung histeris. Zelensky buru-buru menandatangani dokumen pengajuan aksesi sebagai anggota NATO untuk menyelamatkan sisa sisa reruntuhan Ukraina.

Nah.. Stoltenberg (Sekjen NATO) langsung menolak. Juga Jerman lewat Baerbok (Menlu) dan Jake Sullivan (Penasehat Nasional) Presiden Biden. Sepenting itu kah perkembangan geopolitik ini..? Iya, sangat signifikan.

Resolusi yang diajukan AS ke Dewan Keamanan PBB juga gagal secara politik, gagal mendapat dukungan dari China, India, Brazil, Gabon –artinya mayoritas warga dunia. Dan veto Rusia.

Pidato Presiden Putin, dimana ia menantang sistem neokolonial Barat, banyak disebut oleh para analis dan jurnalis sebagai “salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah”. Dan sementara itu, di Afrika, Perancis kehilangan satu lagi koloni nya, Burkina Faso, negeri berpenduduk 20 juta, oleh kudeta anti Perancis.

Gabungan penduduk Lugansk-Donetz, Kherson-Zaphoryzhia bahkan lebih besar dari gabungan penduduk trio negara Baltik ditambah Georgia. Wilayah seluas 120 ribu km dengan 20 km persegi dari kota Lyman yang sebelum perang berpenduduk 18-20ribu orang. Yang hampir semua warga nya sudah mengungsi. Sehingga cukup aneh histeria penarikan mundur taktis garnisun Lyman seolah bencana universal. Ketika 500-1.000 orang dari Batalyon Cossak dari milisi DPR yang sudah hampir 2 mingguan bertempur heroik melawan hampir 10.000 nasionalis Ukraina dan tentara bayaran asing, ditarik mundur. Tentara yang mati tidak bisa dibangkitkan, wilayah bisa dikuasai kembali. Sehingga bahkan mesin propaganda barat seperti BBC dan CNN tidak akan berani berpikir untuk menulis “Ukraina memegang Liman, sekarang Rusia jelas merupakan Khan.”

Dalam operasional taktis dan strategis yang faktanya terlihat adalah Rusia dan sekutu memfokuskan sumbu serangan di Donets ke arah Bakhmut/Artymov. Garis pertahanan Ukraina di Soledar dan Siversk terus melemah,–salah satunya karena penarikan sebagian kekuatan ke arah Kharkiv. Kemajuan Rusia dan sekutunya di arah ini semakin signifikan Rusia dan sekutunya juga memfokuskan kekuatan untuk menstabilkan garis depan di Kherson dan Zalphoryzhia.

Perhatian harus diarahkan ke tanggal 5 Oktober, dan hari hari setelahnya. Tanggal itu adalah hari resmi dan final 4 oblast Donbass menjadi bagian dari Federasi Rusia. Peristiwa ini akan mengubah total sifat dari operasi militer Rusia. Serangan terhadap Donbass oleh Ukraina dan NATO akan dianggap sebagai Deklarasi perang terhadap Rusia. Dan Rusia “tidak sedang menggertak’ seperti dikatakan Putin dalam pidatonya. Persiapan ke arah itu semakin nyata: mobilisasi 300 ribu tentara cadangan, aliran 1 Brigade Rudal Iskander ke arah Kherson, dan aliran ratusan tank dan ribuan pasukan ke arah Kherson dan Zaphoryzhia.

Semakin kuat indikasi Rusia mempersiapkan dan merencanakan operasi militer besar. Ke arah mana dan target apa..? Hanya Putin, Komando Pusat, dan mungkin Siloviki (lingkaran inti Putin) yang tahu…

* Penulis Joko Purwanto, Ketua Komite Persahabatan Indonesia-Rusia

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru