JAKARTA- Amerika Serikat (AS) disebut telah menghalangi proses negosiasi antara Rusia dan Ukraina. Sebaliknya, Washington mengorbankan Ukraina untuk mengendalikan Eropa dan melemahkan Rusia.
Begitu yang dikatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri China, Le Yucheng dalam sebuah panel think-tank pada Jumat (6/5), seperti dikutip Mehr News Agency.
Le mengatakan, sejak awal ketegangan antara Rusia dan Ukraina muncul, China telah mengupayakan berbagai langkah untuk mempromosikan perdamaian dan negosiasi.
Sementara di sisi lain, AS belum mendorong pembicaraan damai. Alih-alih mengancam akan menggunakan krisis Ukraina untuk melemahkan Rusia.
“Yang mereka pedulikan bukanlah pembicaraan damai maupun keselamatan rakyat Ukraina. Mereka menganggap Ukraina sebagai barang habis pakai dan umpan meriam untuk menjatuhkan Rusia, serta menggunakan nyawa orang Ukraina untuk memenuhi ambisi kekuatan besar mereka sendiri dan mencapai tujuan geostrategis mereka sendiri,” kata Le.
Le mengungkapkan, AS mendapatkan keuntungan besar dari perang Rusia dan Ukraina sehingga Washington membiarkan kekerasan terus terjadi. Keuntungan besar itu terlihat dari industri militer dan energi AS yang mencatatkan pertumbuhan penjualan.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Eropa juga mendapatkan imbasnya dengan arus pengungsi yang besar, dan pasokan energi yang menipis.
“Tujuan AS jelas, mengorbankan Ukraina untuk mengendalikan Eropa, melemahkan Rusia dan memperluas hegemoninya,” pungkas Le. (Web Warouw)