PALU- Setelah seminggu diguncang bencana gempa bumi dan tsunami, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, keadaan di Kota, Palu, Sulawesi Tengah, kini sudah berangsur pulih. Sebanyak 6.000 prajurit dan anggota TNI/Polri telah dikerahkan dan tiba di Sulawesi Tengah.
“Mereka membantu evakuasi, menjaga lingkungan, mengawal rute perjalanan BBM, menjaga toko dan pasar dan sumber kekuatan ekonomi rute kawal toko dan tempat sumber kekuatan ekonomi seperti bank dan perkantoran. Terutama menjaga tenda-tenda pengungsi di seluruh daerah bencana. Oleh karena itu, jangan sampai ada yang mengatakan bahwa pemerintah terlambat dalam merespon kejadian bencana tersebut,” kata Wiranto saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau penanganan bencana di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10) siang.
Meski begitu, Menko Polhukam menginginkan agar proses penanganan bencana bisa lebih cepat. Karena setelah semua bantuan datang, menurut Menko Polhukam, alat berat datang, teknisi datang, para ahli datang, makanan sudah banyak, dan masyarakat tenang, maka keadaan bisa dipulihkan dengan dengan cepat.
Namun demikian, Wiranto tidak memungkiri jika ada beberapa lokasi yang tidak bisa diselesaikan dengan alat berat, misalnya Hotel Roa Roa. Menurut Menko Polhukam, hal ini berdasarkan pertimbangan faktor psikologis keluarga.
“Katakan, ‘Pak jangan alat berat semua, kalau ada yang masih hidup, jenazah tidak utuh?’ Itu yang harus dipertimbangkan, faktor psikologis keluarga. Jangan melihat dari satu sisi saja, cepat dibongkar tapi di dalamnya ada manusia. Jadi kan harus hati-hati,” kata Wiranto.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Menko Polhukam mengatakan, saat ini Kementerian PUPR sedang mempercepat penyelesaian pembukaan jalan yang sempat tertutup. Kemudian, jaringan-jaringan listrik dan telekomunikasi yang kemarin sempat tidak berfungsi sudah mulai aktif kembali.
“Tugas kita sekarang adalah menormalisasikan kehidupan masyarakat di sini. Kita harapkan warung-warung buka, toko-toko buka, kita sudah koordinasi, kita jaga nanti dengan pengamanan kalau takut buka,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, sementara itu Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono mentargetkan pembangunan kembali perumahan bagi korban bencara dalam skala 2 tahun selesai.
“Prioritas dari wilayah pantai yang terkena tsunami, dari Balaroa yang kena likuifasi dan daerah Petobo. Lokasi sudah dapat tapi harus harus diskusi dulu dengan para geologis dan pakar lainnya. (Herny Sualang)