JAKARTA – Masyarakat luas mendukung luas penangkapan Kivlan Zein yang terlibat penyebaran kebencian, makar dan kepemilikan senjata ilegal. Bukan hanya itu, masyarakat juga menunggu tindakan tegas pada semua dalang dibalik kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu. Hal ini ditegaskan oleh mantan Aktivis 98, Benny Rhamdani dari Sulawesi Utara itu kepada Bergelora.com di Jakarta, Kamis (30/5)
“Kami berharap pak Kapolri tidak hanya berhenti pada penangkapan Kivlan Zein. Karena dibalik kerusuhan lalu, Kivlan tidak sendiridan bergerak atas seruan Prabowo Subianto, didanai oleh cendana dan didisain oleh beberapa purnawirawan Orde Baru,” tegasnya.
Sebelumnya, ratusan mantan pimpinan aktivis 98 yang tergabung dalam Rembug Nasional 98 (RNA) berbaju hitam meneriakan yel yel tangkap Prabowo saat menyambangi Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/5) siang.
“Tangkap.. Tangkap.. Tangkap Prabowo.. Tangkap Prabowo sekarang juga..,” teriak mereka secara berulang-ulang dengan diiringi tepuk tangan, di depan Gedung Awaloedin Djamin, Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/5).
Benny Rhamdani, mengemukakan bahwa RNA 98 berniat melaporkan Prabowo Subianto bersama rekan-rekannya atas dugaan dalang kerusuhan aksi 21-22 Mei 2019 lalu.
Rekan-rekan yang dimaksud RNA 98, diantaranya adalah Titiek Soeharto, Neno Warisman, Amien Rais, Kivlan Zen dan Fadli Zon.
Ia meminta agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tidak takut untuk memproses hukum mereka semua.
Apabila tidak diproses, kelompok RNA 98 mengaku bersiap menyerbu Kertanegara atau kediaman Prabowo Subianto.
“Kapolri adalah jenderal aktif, sementara Prabowo adalah purnawirawan, sehingga jangan takut. Kalau tidak, kami akan serbu Kertanegara,” ujar pria yang mengenakan kacamata hitam itu.
Tak lama berselang, mereka memasuki Gedung Awaloedin Djamin untuk melakukan pelaporan terhadap Prabowo Subianto, Titiek Soeharto, Neno Warisman, Amien Rais, Kivlan Zen dan Fadli Zon. (Web Warouw)
.