Senin, 15 September 2025

SEGERA…! PKB : Kita Usulkan Kementerian Urusan Bencana

Dita Indah Sari, Wakil Sekjen PKB. (Ist)

JAKARTA- Sehubungan dengan aneka bencana alam yang sering melanda dan memakan korban jiwa dan materi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan kepada presiden Jokowi agar membentuk Kementerian Urusan Bencana sebagai nomenklatur baru di kabinet. Kementerian ini penting mengingat Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Pasifik. Jadi potensi untuk kena musibah letusan gunung api aktif sangatlah besar. Tsunami di Banten pada Desember 2018 adalah contoh akibatnya. Hal ini disampaikan oleh Dita Indah Sari, wakil sekjen PKB kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (8/7).

“Kementerian Urusan Bencana menjadi perlu ada karena situasi geografis dan geologis kita yang rawan bencana. Negeri kita ini berdiri di atas pertemuan tiga lempeng sekaligus, yaitu Pasifik, Eurasia dan Indo Australia. Bayangkan kalau lempengnya gerak sedikit saja, gempa bumi seperti Lombok dan Palu 2018 akan terulang,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan BNPB selama ini sudah cukup baik, namun karena statusnya hanya Badan, dia kurang kuat dalam mengkoordinasikan lembaga-lembaga lain yang terkait sehingga harus dinaikkan menjadi Kementerian,

“Tidak ada yang berharap terjadi bencana. Tapi kalaupun terjadi kita harus sudah siap, secara anggaran, kelembagaan, regulasi, koordinasi, sampai langkah pencegahan dan tindakan pasca bencana,” demikian tambah mantan aktivis buruh ini.

Nantinya Kementerian Bencana ini menurutnya akan menyatukan BMKG dan Basarnas sebagai direktorat-direktorat jenderalnya setingkat eselon 1. Juga ada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Dirjen Pasca Bencana.  Anggaran-anggaran pencegahan dan tanggap darurat dari kementerian lain pun bisa difokuskan di sini, sehingga bisa satu pintu dan efektif.

“Koordinasi itu mudah dalam kata-kata tapi susahnya minta ampun dalam tindakan. Menghadapi bencana kan harus gerak kilat, jangan lagi kita dipusingkan dengan koordinasi antar lembaga yang, maaf, sering bertele-tele dan sectoral minded. Kementerian Bencana akan memotong kompas rapat-rapat koordinasi dan segera siap bertindak cepat untuk menyelamatkan nyawa korban. Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana pun bisa dikerjakan secara lebih massif di sekolah-sekolah dasar oleh Kementerian ini,” demikian tutup Dita.

Gempa Besar

Sementara itu dilaporkan BMKG, hari ini berturut-turut terjadi gempa bumi, Senin (8/7) pukul 13:55:59 WIB  dengan magnitudo   5.3 SR pada kedalaman laut 30 Km di 63 kilometer timur laut Mamberamo Tengah, Papua.

Sebelumnya pada hari yang sama gempa bumi terjadi pukul 13:20:13 WIB   dengan magnitudo  5.5 SR pada kedalaman laut 10 kilometer, di 141 kilometer, di barat daya Ternate Maluku Utara.

Sebelumnya pada hari Minggu (7/7) gempa bumi terjadi pukul 22:08:42 WIB dengan magnitudo 7.0 SR pada kedalaman laut 36 kilometer di  133 kilometer, barat daya Ternate, Maluku Utara.

Sebelumnya pada hari Minggu (7/7) gempa bumi terjadi pukul 22:08:39 WIB dengan magnitudo 7.1 SR pada kedalaman laut 10 kilometer di  135 kilometer, barat daya Ternate, Maluku Utara. Pada saat bersamaan gempa bumi terjadi pukul 22:08:39 WIB dengan magnitudo 7.1 SR pada kedalaman laut 10 kilometer        di  136 kilometer, barat daya Ternate, Maluku Utara. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru