Sabtu, 18 Oktober 2025

SEKTOR RIILNYA MANA..? Duit Danantara Mau Serbu Pasar Modal, Purbaya Pertanyakan Keahlian Pejabat Danantara

JAKARTA — Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan membanjiri pasar modal sepanjang akhir tahun ini. Hal ini dilakukan melalui penguatan dari sisi penawaran dan permintaan.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik pun menyambut baik hal ini. Meski demikian, beliau belum menerima informasi mengenai permohonan initial public offering (IPO) perusahaan pelat merah di BEI.

“Apa yang disampaikan oleh Pak Pandu (Danantara) itu saya kira sangat clear, sangat baik mendukung bursa baik dari sisi supply maupun dari sisi demand,” jelas Jeffrey usai acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, Jumat, (17/10/2025).

Saat dikonfirmasi terkait kapan perusahaan BUMN tersebut melantai di bursa, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir menatakan IPO tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, atau kuartal akhir 2025 ini.

“Dari sisi supply, karena memang kita ingin lebih banyak perusahaan yang ada di dalam Danantara siap untuk masuk menjadi emiten yang baik di bursa,” kata Pandu.

Dalam acara yang sama, Pandu mengatakan, pihaknya berencana untuk menganggarkan 80% dana investasi Danantara di pasar modal dalam negeri. Adapun penyalurannya bisa melalui obligasi hingga ekuitas saham

Sebelumnya, BPI Danantara berkomitmen akan menggelontorkan dana investasi sebesar US$10 miliar atau setara Rp165,92 triliun dalam tiga bulan pertama. CIO Danantara Pandu Sjahrir menyebut, kucuran dana tersebut akan mulai dilakukan pada Oktober 2025.

Pandu menyebut, dari total dana tersebut, 80% akan dialokasikan untuk investasi di dalam negeri dan sisanya untuk investasi luar negeri.

Seperti diketahui sebelumnya, lembaga yang yang dibentuk oleh Presiden RI Prabowo Subianto mengalokasikan dana investasi awal US$20 miliar untuk 20 proyek strategis.

Purbaya Pertanyakan Keahlian Pejabat Danantara

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik Danantara yang lebih banyak menempatkan dana di obligasi ketimbang investasi ke sektor riil secara langsung.

Usai pertemuan dengan Danantara kemarin, Rabu (15/10/2025), Purbaya mengatakan jika terlalu banyak penempatan dana di obligasi, Danantara tidak akan memiliki banyak keahlian.

“Saya tadi sempat kritik, kalau anda taruh obligasi begitu banyak di pemerintah, keahlian anda apa?” kata Purbaya.

“Tapi, mereka [Danantara] bilang ini hanya di tiga bulan terakhir [tahun] ini, karena tidak sempat buat proyek ke depan.”

Purbaya menambahkan, ia mendapat kepastian jika Danantara ke depan akan lebih banyak investasi ke sektor riil.

“Akan mereka perbaiki sehingga yang di obligasi itu akan minim, lebih banyak di proyek-proyek yang mendorong pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Kritikan tersebut Purbaya lontarkan usai memastikan jika Danantara memiliki kemampuan untuk menutup pelunasan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau WHOOSH. Hal ini juga sudah Purbaya sampaikan ke manajemen Danantara.

“Sudah saya sampaikan, kenapa? Karena Danantara terima dividen dari BUMN hampir Rp90 triliun. Ini cukup untuk menutup biaya tahunan WHOOSH Rp2 triliun, dan saya yakin setiap tahun uangnya lebih banyak dan sebagian katanya akan ditaruh di obligasi, punya saya lagi, pemerintah lagi,” tutur Purbaya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru