Rabu, 2 Juli 2025

SENSITIF BANGET NIH..! Erick Tepis Renovasi JIS Politis, PSSI Berencana Perbaiki 22 Stadion

JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menepis rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) bermuatan politis dikarenakan pihaknya sudah berencana akan merenovasi sebanyak 22 stadion sepak bola Indonesia.

“Ini niat baik semua, apalagi niat baik pecinta sepak bola jangan dirunyami isu politik. Pemilihan presiden jalan aja sendiri,” kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/7).

Sebelumnya, Erick Thohir bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PJ Gubernur DKI Jakarta meninjau kualitas infrastruktur stadion JIS yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam tinjauan tersebut disimpulkan bahwa rumput stadion JIS harus diperbaiki karena dinilai belum memiliki standar FIFA. Rencananya, JIS akan digunakan sebagai salah satu stadion penyelenggaraan Piala Dunia U-17, namun memerlukan renovasi terlebih dulu.

Rencana renovasi 22 stadion sepak bola di Indonesia tersebut, kata Erick, sudah tercantum dalam cetak biru “Garuda Terbang Tinggi 2045” yang merupakan tawaran dari Indonesia agar tidak terkena sanksi FIFA saat terjadi tragedi Kanjuruhan dan pembatalan Piala Dunia U-20.

Tanggapan masyarakat di media sosial tentang rumput di JIS :

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sebanyak 22 stadion yang akan direnovasi pun tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di daerah lainnya di Indonesia. Bahkan selain rencana renovasi 22 stadion, juga ditambahkan dengan rencana renovasi 16 stadion Liga 1 agar dapat menggunakan sistem video asisten wasit (VAR).

Erick mengatakan, renovasi 16 stadion menggunakan VAR akan disinergikan dengan renovasi 22 stadion yang sudah direncanakan oleh PSSI.

“Saya berharap ini jangan jadi polemik, seakan-akan politik. Kita ingin mendorong lebih banyak stadion berstandar FIFA,” kata Erick.

Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN tersebut mengatakan kualitas rumput lapangan untuk ajang turnamen FIFA, yang akan digunakan beberapa pertandingan dalam satu periode waktu tertentu, harus memiliki standar yang tinggi. Dia menerangkan bahwa standar internasional berbeda dengan standar FIFA. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru