Selasa, 1 Juli 2025

Seskab Pramono Ekspos Proyek Mangkrak Di Kediri

Seskab dan Menteri PUPR melihat proyek pembangunan jembatan Brawijaya yang mangkrak di tengah kota Kediri, Senin (15/5). (Ist)

KEDIRI- Usai groundbreaking Jembatan Ngadiluwih di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (15/5) siang, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengajak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono melihat proyek pembangunan jembatan Brawijaya yang mangkrak di tengah kota Kediri.

Menurut Seskab, Jembatan Brawijaya itu sudah hampir empat tahun mangkrak, dan Menteri PUPR telah meminta untuk dihitung ulang, untuk bisa diselesaikan karena memang salah satu tugas pemerintah pusat adalah menyelesaikan hal-hal seperti ini.

“Kalau ini nanti sudah selesai maka persoalan hukumnya kita akan pisahkan, karena ini memang ada persoalan hukum yang terjadi pada waktu itu, sehingga pembangunannya dihentikan,” kata Pramono seraya menambahkan, untuk itu persoalan hukumnya dipisahkan, dihitung ulang, kemudian dari hasil perhitungan itu nanti Menteri PUPR yang akan mengambil kebijakan.

Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan melakukan audit teknis terlebih dahulu atas jembatan yang mangkrak itu. Kemudian nanti secara financial akan meminta Badan Pengawas Keuanan dan Pembangunan (BPKP), termasuk mengenai siapa yang harus bertanggung jawab. “Kalau sudah, akan kita terusin,” tegasnya.

Untuk itu, Basuki menungu surat dari Walikota Kediri, sehingga Kementerian PUPR bisa bergerak lebih jauh. “Wali Kota usul kepada Pak Presiden, tembusan saya dan Pak Seskab, saya bergerak,” ujarnya.

Ditambakan Basuki, bahwa Jembatan Brawijaya Kediri yang mangkrak itu bukan Kementerian PUPR yang mengerjakan, tetapi dari Pemerintah Kota Kediri. Namun demikian, sangat disayangkan kalau pembangunan jembatan ini tidak diteruskan, karena tinggal 20 persen lagi.

Ground Breaking

Sebelumnya kepada Bergelora.com dilaporkan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Jembatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (15/5).

Jembatan Ngadiluwih yang melintas Sungai Berantas di Kabupaten Kediri itu, dibangun dengan anggaran Rp 32.772.820.000, yang bersumber dari APBN.

Jembatan Ngadiluwih diyakini akan memberi manfaat untuk peningkatan transportasi jaringan jalan dari Kota Kediri, Kecamatan Ngaduluwih dan perbatasan Kediri/Tulungagung menuju ke rencana jalan strategis nasional Selingkar Wilis.

Tingkatkan Ekonomi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya mengatakan, bahwa Jembatan Ngadiluwih ini dibangun atas inisiatif Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

“Saya ini hanya tukangnya saja bersama teman-teman, tapi ini jujur ini adalah usul dan perintah dari Pak Seskab,” kata Basuki sedikit bercanda.

Menurut Menteri PUPR, pembangunan jembatan ini dimaksudkan untuk mendukung pengembangan wilayah  Tunggal Rogo Mandiri.

“Jadi di sekitar Wilis ini, saya yakin tadi diberikan pengertian oleh Pak Seskab bahwa pengembangan wilayah di bagian timur dan barat Berantas, terjadi ketimpangan di lokalnya saja. Dengan adanya jembatan ini diharapkan bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di dua daerah,” jelas Basuki seraya menambahkan, bahwa jembatan ini diharapkan bisa selesai 31 Desember 2017. (Dendi)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru