Senin, 8 Desember 2025

SETAHUN PERANG UKRAINA…! Dubes Rusia Lyudmila Jelaskan Mengapa Harus Melawan AS-NATO

JAKARTA- Setehun Perang Di Ukraina belum nampak akan berakhir. Dubes Rusia Untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menjelaskan kepada Bergelora.com bahwa, kalau membiarkan Ukraina masuk NATO maka kedaulatan dan keselamatan Rusia tidak akan terjamin.

“Kalau dibiarkan maka peralatan militer NATO bisa ditempatkan diperbatasan. Misille NATO bisa mencapai Moskow dalam 2 menit saja,” ujarnya kepada Bergelora.com di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan pada akhirnya Rusia sampai pada titik tidak bisa menerima semua dominasi Amerika Serikat. Karena setelah keruntuhan Uni Soviet, Gorbachov melakukan kesepakatan dengan NATO, bahwa Rusia mengijinkan Jerman kembali bersatu setelah terpisah antara timur dan barat Jerman sejak akhir Perang Dunia kedua.

“Jadi Rusia sepakat menarik tentara dari Jerman Timur kemudian dan disepakai NATO tidak melakukan ekspansi dan mendekati perbatasan Rusia.

“Tapi ternyata mereka membohongi kami. NATO tetap memperluas wilayah sampai perbatasan Rusia.
Ada lima ekspansi dilakukan oleh NATO termasuk diwilayah Baltik. Tapi yang tidak bisa kami terima lagi adalah ekspansi NATO ke Ukraina,” jelasnya.

“Kami sudah meyampaikan kami tidak bisa menerima. Kami tidak setuju dengan rencana NATO tersebut. Bahkan merancang sebuah perjanjian dengan NATO untuk memastikan kepentingan keamanan kami, Tapi mereka mengabaikan itu,” ujarnya.

“Jadi kami tiba dititik dimana kami tidak bisa memastikan keamanan dan kedaulatan kami tanpa operasi militer khusus ini. Tentu kami menjadi lebih kuat. Tanpa infrastruktur pertahanan dan ketangguhan ekonomi, kami tidak akan mampu melakukannya,” jelasnya.

Ia menjelaskan baKami sadar betul apabila Barat berhasil menjalankan rencananya, maka kami Rusia akan kehilangan kedaulatan, pertama kedaulatan ekonomi kemudian kedaulatan negara.

“Seperti yang secara terang-terangan mereka katakan, mereka ingin melihat Rusia terpecah-pecah. Mereka tidak ingin meliha Rusia sebagai negara besar, tapi menginginkan Rusia menjadi banyak negera. Bagaimana kami dapat menerima itu semua, tentu saja tidak! Ini adalah masalah bertahan sebagai sebuah bangsa dan negara,” jelasnya.

Lyudmila menjelaskan, Amerika dan Barat menjatuhkan 14.000 sanksi kepada Rusia dengan tujuan melemahkan bahkan menghancurkan Rusia seperti yang dikatakan oleh mantan Presiden Obama.

“Tapi mereka salah! Itu tidak pernah terjadi! Saya tidak mengatakan kami dalam situasi yang sempurna. Tentu ada banyak kesulitan kami hadapi. Tapi ekonomi kami bisa beradaptasi. Tahun lalu ada pertumbukan ekonomi 2%, tentu bukan 30% atai 50% seperti yang diharapkan. Dan tahun ini kami telah melihat pertumbuhan. IMF meramalkan tahun ini akan ada pertumbuhan 1-2%. Itu bagus sekali dalam situasi geopolitik seperti saat ini,” jelasnya.

“Tentu butuh waktu untuk bisa berhubungan kembali dengan Eropa, tentu tanpa Amerika. Namun sekarang kami sedang mengembangkan hubungan ekonomi dengan Asia, ASEAN termasuk Indonesia,” ujarnya.

Ia membantah Rusia saat ini terisolasi karena mayoritas negara di dunia tetap bekerjasama dengan Rusia.

“Ditengah kesulitan saat ini perdagangan kami dengan China berlipat ganda. Perdagangan dengan India terus bertumbuh. Dengan Indonesia meningkat 50%. Ekonomi kami bisa beradaptasi,” paparnya.

Video Wawancara Lengkap:

“Dan saya bisa mengatakan kami akan menang! Bukan hanya secara militer seperti propaganda Barat selama ini. Tidak ada keraguan secara militer kami menang, tapi yang kami inginkan adalah kemenangan yang lebih luas dalam hal nilai-nilai yang selama ini kami promosikan. Nilai-nilai baru yaitu lebih adil, lebih fair dan sistim yang setara dalam hubungan internasional,” tegasnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

2 KOMENTAR

Komentar ditutup.

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru