Minggu, 20 Juli 2025

SIAAAP…! Presiden Jokowi Minta Aktivis 98 Bersiap Mengisi Pemerintahan

Adian Napitupulu dan Presiden Jokowi dalam Halal Bil Halal Aktivis 98 di Jakarta, Minggu (16/6). (Ist)

JAKARTA- Di periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo memberi sinyal kursi di kabinet menjadi milik aktivis 98. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Halalbihalal Rembuk Nasional Aktivis 98 di Hotel Puri Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (16/6).

“Aktivis 98 ini adalah pelaku sejarah. Memang sebagian besar sudah ada yang menjabat bupati, di DPR, wali kota atau jabatan yang lain. Namun saya juga dengar ada yang belum menteri. Bisa saja kenapa tidak. Dengan kemampuan yang ada, bisa saja,” ujar Jokowi disambut sorak-sorai para aktivis yang hadir. Mereka meneriakan nama aktivis 98 sekaligus ketua panitia acara tersebut Adian Napitupulu.

Mendengar sorakan tersebut, Jokowi langsung merespon bahwa ia enggan membocorkan nama aktivis 98 yang layak menjadi menteri di kabinet mendatang.

“Saya tidak mau menyebut nama dulu, tadi ada yang bilang Bung Adian, Bung Adian, inisial pun saya enggak mau (sebut),” ujar Jokowi sembari tersenyum.

Selain menteri, ujar Jokowi, para aktivis 98 juga bisa saja menjadi duta besar, atau pejabat di BUMN jika memiliki kapasitas mumpuni.

“Tapi saya juga mendengar ada yang belum. Saya lihat yang jadi menteri belum. Misalnya tidak hanya di Menteri, bisa saja jadi Duta Besar, bisa saja di BUMN. Negara ini membutuhkan kebersamaan kita semua untuk bekerja sama, bersama memajukan dan membangun negara ini,” katanya.

Menurut Jokowi, pihaknya selalu melihat seseorang sesuai dengan kapasitasnya. Aktivis 98 merupakan salah satu sorotan Jokowi untuk membantunya di pemerintahan. Khususnya pemimpin yang memiliki keberanian dan eksekutor dalam keadaan sesulit apapun.

“Kedua dibutuhkan orang yang memiliki manajerial yang kuat. Kami liat potensi ini banyak dan ada di aktivis 98,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Acara sekaligus aktivis 98, Adian Napitupulu melaporkan bahwa sejak pemerintahan Soeharto selesai, pihak aktivis tidak pernah meminta kursi di pemerintahan. Akan tetapi, pada faktanya, banyak aktivis yang mengisi kursi pemerintahan.

“Mereka mendapatkan posisi bukan dengan meminta namun berjuang sendiri-sendiri sesuai kompetensi masing-masing. Saat ini ada 128 aktivis 98 sudah menjadi anggota dewan, bupati dan bekerja di BUMN,” katanya.

Ia pun meminta para aktivis 98 yang telah menjadi pejabat pemerintahan seperti mengisi kursi DPR RI, Bupati hingga Wali Kota untuk berdiri di panggung. Tampak puluhan aktivis ramai mengisi panggung.

“Sekarang, kita sudah siap memimpin bangsa ini. Kepada pak Presiden tolong percaya kepada kami,” ucap Adian.

Piagam Aktivis ‘98

Kepada Bergelora.com dilaporkan, dalam acara itu akhirnya dibacakan juga Piagam Aktivis ’98 oleh Benny Rhamdani. Berikut ini isi lengkap Piagam Aktivis ’98 yang dibacakan:

Pada Tanah Air kita sama berdiri, pada air yang sama kita berjanji, kepada darah yang sama kita adalah Indonesia, karena cinta yang sama untuk Ibu Pertiwi kita adalah merah putih dan hari ini kita akan berikrar dan berjanji. Piagam aktivis 98:

Dua dasawarsa sudah berlalu, sejak peristiwa reformasi 1998 terjadi. Aktivis 98 yang adalah pencetus gerakan 98 masih ada dan terus berlipat ganda hadir di berbagai medan perlawanan. Aktivis 98 ada di medan pengabdian, aktivis 98 siap di semua medan pengabdian kami telah mendapatkan diri untuk bangsa dan negara mengabdi kepada Ibu Pertiwi.

Oleh karena itu aktivis 98 yang berisikan di berbagai lembaga negara, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga swasembada masyarakat, dan berbagai sektor swasta dengan beragam profesi menyatakan komitmen bersama untuk bertanggungjawab menjalankan tugas berdasarkan Pancasila dan konstitusi negara Republik Indonesia, serta nilai-nilai reformasi gerakan mahasiswa 1998. Kami berkeyakinan mampu melaksanakan komitmen tersebut karena prinsip dan nilai perjuangan tersebut sudah kami rintis sejarahnya sejak reformasi 1998. Aktivis 98 berkomitmen:

1. Melaksanakan tugas dan jabatan yang diemban dengan berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar dasar negara. UUD 1945 menghormati kebhinnekaan sebagai slogan Bhinneka Tunggal Ika, dan turut menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

2. Berpegang teguh pada cita-cita reformasi 98 dan merealisasikan nilai-nilai perjuangan gerakan mahasiswa 98, yaitu mewujudkan Indonesia yang demokratis kerakyatan kebangsaan yang anti korupsi kolusi dan nepotisme.

3. Bertanggung jawab dengan pengabdian yang dilakukan secara profesional, penuh integritas dan penuh loyalitas.

4. Menjadi lidah, mata, dan telinga rakyat yang sejati dan mengutamakan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Memperjuangkan keadilan bagi para pahlawan reformasi 98 yang hingga hari ini belum tuntas, itu menjadi komitmen yang tidak akan pernah luntur dalam perjuangan 98.

6. Aktivis 98 menolak segala bentuk politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan siapa yang menggunakan isu itu untuk kepentingan politik maka kita akan menjadi lawan mereka.

7. Bersikap adil jujur, transparan, dan objektif

8. Turut serta dan bersedia menjadi tilang punggung dalam mengawal dan mensukseskan Nawacita jilid kedua bersama presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru