JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji bakal mendengar semua masukan masyarakat untuk memperbaiki institusi kepolisian. Bukti konkretnya adalah dengan pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri yang diisi 47 jenderal dan 5 perwira menengah.
Selain itu, Polri juga siap menampung saran dari Komite Reformasi Polri yang dibentuk pemerintah, pakar, hingga masyarakat.
“Ya tentunya semua masukan,” kata Sigit saat ditemui di Kompleks Sekolah Tinggi Kepolisian (STIK), dikutip Bergelora.com di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Sigit menyebut, tim reformasi dari internal Polri itu siap memperbaiki aspek kultural, instrumental, hingga kebudayaan di lingkungan Korps Bhayangkara. Berbagai persoalan yang selalu disorot dan dikeluhkan masyarakat, kata dia, menjadi bagian penting yang akan diperhatikan Polri untuk dibenahi.
“Yang jelas, polisi terbuka terhadap semua upaya untuk perbaikan institusi, saya kira itu,” tutur Sigit.
Jenderal polisi itu mengatakan, Tim Transformasi Reformasi Polri juga dibentuk sebagai respons atas langkah pemerintah membentuk Komite Reformasi Polri.
Tim internal ini nantinya bakal mengevaluasi semua program Polri yang telah dilaksanakan.
“Untuk kemudian melakukan evaluasi terhadap seluruh program yang sudah kita laksanakan sehingga kemudian pada saatnya nanti masukan-masukan, perbaikan yang diberikan kepada kita, segera bisa kita tindaklanjuti,” kata dia.
Sebagai informasi, publik mendesak pemerintah mereformasi Polri setelah unjuk rasa besar-besaran di DPR RI dan berbagai kota pada akhir Agustus kemarin. Unjuk rasa itu diwarnai berbagai tindak kekerasan oleh aparat yang mengendalikan demonstran.
Peristiwa itu mengundang kritik keras dari publik dan menarik perhatian Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Web Warouw)